Palembang, Gatra.com - Rapid test antigen kini menjadi syarat wajib perjalanan bagi penumpang kereta api jarak jauh di Pulau Sumatera. Kendati begitu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyediakan layanan tersebut di sejumlah stasiun dengan harga yang lebih murah.
Manager Humas Divisi Regional (Divre) III Palembang, Aida Suryanti mengatakan kini calon penumpang harus menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR atau hasil nonreaktif Rapid Test Antigen sebagai syarat untuk naik kereta api.
Hal tersebut, katanya, berdasarkan dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) No 4 tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dengan Transportasi Perkeretaapian dalam Masa Pandemi Covid-19.
“Kami (KAI) mendukung penuh kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Terlebih, dalam rangka mencegah penyebaran corona melalui moda transportasi kereta api,” ujarnya di Palembang, Kamis (14/1).
Menurutnya, pelanggan kereta api jarak jauh harus menunjukkan surat keterangan tersebut yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum jam keberangkatan. Adapun syarat itu tidak diwajibkan untuk pelanggan dengan usia di bawah 12 tahun.
“Kami juga telah bekerja sama dengan PT RNI memberikan layanan rapid test antigen. Calon penumpang cukup bayar Rp 105.000 saja,” katanya.
Di wilayah Sumsel, lanjutnya, layanan tersebut tersedia di beberapa stasiun. Mulai dari Stasiun Kertapati, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Tebing Tinggi, dan Lubuklinggau. Kemudian, calon penumpang kereta api Bukit Serelo dan Rajabasa dapat melakukan rapid test antigen dengan menujukkan bukti tiket kereta api.
Layanan rapid test antigen untuk di Stasiun Kertapati dimulai pada pukul 6.30 WIB sampai pukul 11.00 WIB, Stasiun Prabumulih 08.00 WIB - 15.00 WIB, Stasiun Muara Enim pukul 10.00 WIB - 15.00 WIB, Stasiun Lahat pukul 09.00 WIB - 14.30 WIB, Stasiun Tebing Tinggi pukul 08.30 WIB - 13.30 WIB, dan Stasiun Lubuk Linggau 07.30 sampai 12.00 WIB.
“Kami imbau kepada calon penumpang yang akan melakukan rapid test antigen di stasiun agar melakukannya lebih awal. Tujuannya agar menghindari antrian dan keterlambatan kereta api,” ujarnya.