Semarang, Gatra.com - Meninggalnya ulama pendakwah Syekh Ali Jaber, Kamis (14/1) membuat umat muslim di Indonesia merasa kehilangan sosok yang santun dalam berdakwah itu. Termasuk Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo yang menyatakan turut kehilangan atas meninggalnya pendakwah asal Madinah, Arab Saudi itu. “Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosa almarhum Syekh Ali Jaber dan husnul khotimah,” katanya.

Menurut Ganjar, sosok Syekh Ali Jaber adalah ulama luar biasa yang selalu memberikan pernyataan menenangkan kepada umat. “Beliau tokoh yang baik. Orang yang luar biasa dalam beberapa kondisi Indonesia hari ini, bisa memberikan pernyataan-pernyataan yang menenangkan,” ujarnya.

Orang nomor satu di Pemprov Jateng ini memiliki kenangan tidak terlupakan bersama dengan Syekh Ali Jaber semasa hidupnya. Kenangan itu saat membantu mencarikan tiket pesawat untuk Syekh Ali Jaber yang hendak kembali ke Jakarta. Menurut Ganjar, saat mengisi pengajian di Purbalingga, Syekh Ali Jabar tidak bisa mendapatkan tiket pesawat ketika hendak balik ke Jakarta.

Pihak panitia acara pengajian kemudian menelponnya meminta bantuan mencarikan tiket pesawat. “Saat itu saya sedang di Purbalingga, terus panitia menghubungi minta tolong dicarikan tiket, akhir dapat tiketnya,” kenang Ganjar.

Setelah mendapatkan tiket pesawat, Syekh Ali Jaber ingin bertemu dengan Ganjar. Dalam pertemuan mengobrol banyak hal, termasuk bertukar nomor telepon.

“Saya kasih nomor telepon dan nomor telepon saudara Syekh Ali Jaber yang di Madinah. Pak Ganjar nanti kalau umroh, naik haji, tolong mampir ke rumah saya di Madinah. Saya nggak pernah lupa cerita itu,” ujar Ganjar.

Ketika Ganjar berkesempatan beribadah dan sedang di Madinah, Ganjar menelpon Syekh Ali Jaber untuk bertanya di mana rumahnya dan menyampaikan keinginan untuk mampir.

“Ternyata saat saya telepon beliau sedang di Pekalongan. Ya akhirnya kita saling sapa saja melalui telepon,” katanya.