Surabaya, Gatra.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar vaksinasi Covid-19 perdana di Gedung Negara Grahadi pada Kamis (14/1). Acara vaksinasi tersebut diikuti oleh 21 undangan.
Ada Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dan beberapa jajarannya, direksi RSU dr. Soetomo, dan tokoh masyarakat serta influencer. Mereka adalah kelompok orang yang secara fisik lolos usai menjalani pemeriksaan kesehatan.
Emil mengaku tidak mengalami gejala apapun setelah menunggu setengah jam pasca vaksinasi. Ia hanya merasakan sedikit nyeri dan gatal di lengan kiri bekas jarum suntik.
"Alhamdulilah setelah tiga puluh menit (divaksin), tidak ada masalah. Oke saja. Tidak ada gejala (setelah divaksin). Hanya, tadi saya nggak ngelihat waktu disuntik. Supaya tenang," kata Emil kepada wartawan.
Selain itu, dirinya mengaku hanya mengalami kenaikan tekanan darah saat pemeriksaan kesehatan sebelum divaksin. Kenaikan masih dalam batas wajar, yakni 133 dari tekanan darah normal 110.
Meski begitu, Emil menilai vaksin asal Tiongkok pabrikan Sinovac tersebut memang aman. Karenanya, ia mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir untuk menerima vaksin tersebut.
"Masyarakat nggak perlu takut. Nah kalau vaksin ini, cepet banget (prosesnya). Perlu kita ingat bahwa sebelum ini, sudah banyak yang ikut vaksin uji klinis. Jadi, sudah melalui proses yang cukup ketat," kata Emil.
Senada, Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi juga berharap tidak ada masyarakat yang menolak untuk divaksin. Menurutnya, vaksin Covid-19 sama dengan vaksin untuk penyakit lain.
"Vaksinasi (Covid-19) sebenarnya sama saja dengan yang lain. Seperti, vaksin cacar dan polio. Biasa yang divaksin bayi-bayi itu, terus waktu malam hari demam, sudah biasa itu," kata Kusnadi.
Untuk itu, dirinya berharap ada kekebalan tubuh komunal yang terbentuk apabila semua masyarakat Jawa Timur telah divaksin. Dengan begitu, mata rantai penularan korona akan dapat cepat dihentikan.
Sebagai informasi, semua orang yang sudah divaksin Covd-19, harus menunggu selama 21 hari atau dua pekan. Setelah itu, jika tidak ada gejala, dapat menjalani vaksinasi untuk kali kedua.