Bandung, Gatra.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) melakukan skrining berupa rapid tes antigen terhadap 52 keluarga dan staf Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna menyusul dinyatakan positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan KBB Hernawan Widjajanto mengatakan 52 orang tersebut adalah mereka yang sempat melakukan kontak langsung dengan bupati. Namun, semuanya telah dinyatakan negatif Covid-19.
"Kita sudah lakukan Kontak erat terdekat dari keluarga, staf, dan tim, sampai saat ini negatif semua," katanya, Rabu (13/1).
Hernawan menjelaskan saat ini Aa Umbara tengah menjalani perawatan intensif di rumahnya dengan melibatkan tenaga kesehatan dari RSUD Lembang.
"Bupati sudah membaik karena masa kritisnya sudah lewat. Petugas kesehatan dari RSUD Lembang intensif memantau kesehatannya," paparnya.
Diketahui, selain Aa Umbara, istrinya Yuyun Yuningsih Umbara juga dinyatakan positif hingga aktivitas keduanya sebagai pejabat publik di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menghilang sejak awal tahun 2021.
"Beliau (Aa Umbara) dengan Ibu Yuyun terpapar Covid-19," ungkap Sekretaris Daerah KBB, Asep Sodikin saat ditemui di Pemkab Bandung Barat, Rabu (13/1).
Diakuinya, sejak awal tahun ini Aa Umbara Sutisna absen dari kegiatan pemerintahan sehingga muncul isu dirinya terpapar COVID-19. Asep mengaku mencoba untuk membuka komunikasi namun sulit untuk dihubungi.
Kemudian dia mengintruksikan Dinas Kesehatan KBB untuk mencari informasi dan didapati langsung dari salah satu dokter di RSUD Lembang yang merawat Aa Umbara dan istrinya.
Hingga akhirnya diperoleh jawaban bahwa orang nomor satu di KBB tersebut memang terpapar virus korona. Asep sendiri baru bisa berkomunikasi langsung Aa Umbara pada Selasa (12/1).
"Karena pejabat publik harus ada kejelasan, tidak ada simpang siur. Awalnya saya nanya ke ajudan, katanya lagi istirahat. Alhamdulillah kemarin sore bisa komunikasi," beber Asep.
Berdasarkan keterangan dari dokter tersebut, terang Asep, hari ini terhitung sudah 12 hari Aa Umbara terpapar COVID-19 dan kondisinya sudah membaik. Aa Umbara sudah melewati masa kritisnya.
"Ada gejala klinis, batuk dan sesak nafas. Masa kritisnya hari ke-5 sampai ke-7. Alhamdulillah kondisinya sudah membaik dan masih dalam recovery," kata Asep.
Soal tidak mengumumkan sejak awal, lanjut Asep, dari alasan yang didapat, Bupati Aa Umbara tidak ingin merepotkan semua pihak sehingga memilih bungkam terkait kondisinya. Namun karena pejabat publik, kejelasan kondisi Aa Umbara harus diketahui.
"Beliau awalnya enggak mau ribut, ingin sehat dulu baru disampaikan," ucapnya
Selain memilih tidak mengumumkan kondisinya selama sepekan lebih, Aa Umbara juga menolak dirawat di rumah sakit meski masuk kategori bergejala. Dia juga memilih dirawat di rumahnya dengan bantuan alat dan perawatan dari dokter pribadinya.
"Informasi yang dijelaskan dokter ada gejala klinis karena disiapkan rumah sakit, dia menolak, ingin di rumah saja. Jadi segala sesuatu disiapkan di rumah saja," katanya.