Home Hukum Puluhan Pencandu Narkoba Masuk Jerat AKBP Zuhairi

Puluhan Pencandu Narkoba Masuk Jerat AKBP Zuhairi

Batanghari, Gatra.com - Peredaran narkotika dan obat berbahaya (Narkoba) dalam wilayah Kabupaten Batanghari, Jambi masih terjadi. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) daerah ini tak henti-hentinya melakukan upaya pencegahan dan penindakan.

Hasilnya, puluhan pencandu narkoba masuk jerat Kepala BNNK Batanghari AKBP Zuhairi dan anak buahnya. Ia berhasil melampaui target pusat melalui evaluasi dalam rangka pergerakan bidang rehabilitasi BNNK Batanghari periode 2020. "Yang direncanakan dari Pusat sebanyak 30 orang, terpenuhi sebanyak 35 orang, terdiri 30 orang rawat jalan, tiga perempuan dan 27 laki-laki serta 5 orang rawat inap, semuanya laki-laki," kata Zuhairi kepada awak media, Selasa (12/1).

Menurut Zuhairi, rehabilitasi pasien rawat inap tergantung permintaan pihak keluarga. Mereka ada yang minta rekomendasi pasien ke Lido, dua orang di Lampung, satu di Batam dan satu lagi di balai rehab kementerian sosial. "Proses rehabilitasi di mulai pasien itu, apakah dia termasuk dari hasil TAT [Tim Asesmen Terpadu] atau dari upaya penindakan hukum atau datang dengan kesadaran sendiri menyembuhkan dirinya," ujarnya.

Dari hasil itu nanti, Tim BNNK Batanghari, kedokteran maupun dari psikologi, kata dia akan melakukan assessment terhadap yang bersangkutan. Nanti akan diketahui apakah pencandu berat atau pencandu ringan, untuk kemudian di rekomendasi apakah rawat jalan atau rawat inap.

"Jedah waktu sejak pencandu datang hingga diputuskan rawat inap atau rawat jalan biasanya tiga sampai empat hari. Kita akan koordinasi dengan balai rehabilitasi kalau dia rawat inap. Selanjutnya dilakukan pengiriman pasien. Nanti disana ada program dari Pusat, apakah tiga bulan, enam bulan atau penambahan tiga bulan pasca rehabilitasi," ucapnya.

Hasil catatan BNNK Batanghari sepanjang 2020, pasien rawat inap memang ada kesadaran masyarakat sendiri untuk datang ke kantor yang di pimpin Zuhairi. Lalu hasil mapping petugas BNNK Batanghari berdasarkan assessment terindikasi pencandu ringan, tentu pasien akan dilakukan rawat jalan. "Apabila hasil mapping sudah merupakan suatu kebutuhan dengan narkoba, biasanya tim akan mengeluarkan hasil rawat inap," katanya.

BNNK Batanghari akan lebih meningkatkan program SIL [Skrining Intervensi Lapangan]. Nantinya petugas akan menjangkau pencandu-pencandu untuk dilakukan pendekatan agar bersedia datang berobat. Ada juga program rehabilitasi berbasis masyarakat. "Berkemungkinan ada masyarakat takut mendatangi BNNK Batanghari, bisa sharing dengan petugas-petugas yang telah dibekali dengan ilmu rehabilitasi," katanya.

Tahapan berikutnya, petugas lapangan akan berkoordinasi dengan BNNK Batanghari dalam rangka rehabilitasi atau memberi materi-materi pencegahan narkoba kepada si pencandu. Ada juga agen pemulihan berasal dari relawan yang ikut menyadarkan para pencandu-pencandu, termasuk melakukan pendekatan dalam rangka pendekatan pasca rehabilitasi. "Kita akan bekali masalah bahaya narkoba agar jangan sampai pasien vakum terhadap masalah dia sendiri," ujarnya.

266

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR