Jakarta, Gatra.com - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) sedang dihadapkan pada pemilihan ketua umum (ketum) yang baru pada 25 Januari 2020 mendatang. Tidak mudah untuk mencari sosok pengganti Bob Hasan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan.
Akademisi dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Ria Lumintuarso, menyatakan, permasalahan atletik memang cukup kompleks jika tidak ditangani oleh orang yang tepat seperti Bob Hasan. Ke depan, calon ketum yang baru minimal harus mempunyai daya juang dan pemecah permasalahan yang andal.
"Karena kita punya masalah penting di atletik, yang pertama adalah SDM, pelatihnya. Itu kalau tidak ada pembinaan SDM yang bagus maka akan jadi masalah. Yang kedua adalah budaya atletik, di sekolah, di masyarakat, itu juga perlu penggarapan yang bagus. Ketiga, sarana dan prasarana, di kampus sekarang sudah bagus," ucap Ria dalam webinar 'mencari sosok Ketum PB PASI di era pandemik', Jakarta, Selasa (12/1).
"Pandangan saya dari akademisi, maka ke depan ketum baru harus bisa membuka jaringan kepada kampus-kampus ini. Lalu selanjutnya adalah kompetisi, ini harus jadi perhatian utama bagi ketum baru untuk bisa menciptakan situasi seperti Jatim Open atau Jateng Open lebih banyak," ujarnya.
Di sisi lain, Ketum baru nantinya, kata Ria, harus juga melek ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Ria memaparkan, iptek ini mengenai laboratorium olahraga di berbagai perguruan tinggi sudah siap dipakai.
"Laboratorium olahraga di berbagai perguruan tinggi sudah banyak. Saya yakin Bapak-Bapak di webinar ini akan senang untuk bisa mendukung PB PASI," ucapnya.
"Terakhir adalah soal penggarapan bakat dan pembibitan atlet. Itu juga harus fokus dan serius dalam pengerjaannya," tandas dia.