Home Ekonomi Potensi Inflasi di Awal Tahun Tinggi, Ini Langkah TPID

Potensi Inflasi di Awal Tahun Tinggi, Ini Langkah TPID

Semarang, Gatra.com - Lanju Inflasi bulanan di Jawa Tengah diperkirakan masih berlanjut dengan intensitas yang lebih rendah. Laju inflasi diperkirakan masih bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok transportasi, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya. Kelompok makanan minuman, dan tembakau diperkirakan akan menjadi faktor utama pendorong laju inflasi pada bulan Januari 2021.

Deputi Kepala Bank Jateng Perwakilan Jawa Tengah Iss Savitri Hafid menyebutkan, beberapa faktor risiko yang berpotensi mendorong laju inflasi kelompok barang dan jasa ini adalah berlanjutnya penurunan pasokan komoditas cabai seiring dengan curah hujan yang diperkirakan masih akan tinggi hingga akhir bulan Januari 2021.

"Faktor berikutnya yang berpotensi mendorong laju inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau adalah potensi peningkatan harga rokok seiring dengan kebijakan pemerintah yang akan menaikkan cukai rokok sebesar 12,5% pada tahun 2021," jelasnya, melalui keterangan tertulis, Selasa (12/1).

Menyikapi masih tingginya potensi, inflasi di awal tahun 2021, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan terus melakukan 4 (empat) kunci pengendalian inflasi yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif. "Upaya tersebut diharapkan dapat menjaga inflasi Jawa Tengah pada tahun 2021 tetap berada pada kisaran sasaran inflasi 3,0%±1%," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan data inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, pada Desember 2020 Jawa Tengah mencatat inflasi sebesar 0,46% (mtm), lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,18% (mtm).

Realisasi tersebut masih lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi lima tahun terakhir sebesar 0,57% (mtm). Inflasi Jawa Tengah bulan Desember 2020 utamanya bersumber dari peningkatan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Andil kelompok tersebut terhadap inflasi pada Bulan Desember 2020 adalah sebesar 0,40% (mtm) dengan kenaikan indeks harga sebesar 1,62% (mtm).

Meningkatnya laju inflasi bersumber dari peningkatan harga pada beberapa komoditas utama, diantaranya: cabai merah (56,84%; mtm), cabai rawit (45,44%; mtm), cabai hijau (30,89%; mtm), telur ayam ras (11,41%; mtm) dan daging ayam ras (3,6%; mtm).

Kenaikan harga komoditas aneka cabai tersebut disebabkan oleh menurunnya pasokan, sebagai dampak rendahnya produktivitas tanaman cabai akibat curah hujan yang tinggi dalam dua bulan terakhir.

Sementara kenaikan harga daging dan telur ayam ras seiring dengan masih rendahnya pasokan ditengah permintaan masyarakat yang mulai meningkat pada perayaan natal dan tahun baru.

487

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR