Jakarta, Gatra.com - Polri telah terima 58 sampel DNA keluarga korban dan 56 kantong jenazah dari kecelakaan pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ-182 registrasi PK-CLC. Selain itu, ada 8 kantong properti atau barang yang akan diidentifikasi dari kecelakaan itu.
"Sebanyak 58 sampel DNA dari keluarga korban, kemudian juga kami telah menerima 56 kantong jenazah dan juga 8 kantong properti. Ini telah dilakukan kegiatan-kegiatan, baik di antemortem, maupun rekan-rekan yang ada di postmortem," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (12/1).
Rusdi menegaskan pihaknya terus melengkapi setiap temuan untuk kemudian direkonsiliasi ataupun dicocokkan ke kedua data, antemortem dan postmortem. Dari sana, lanjut dia, akan teridentifikasi korban-korban dari kecelakaan Sriwijaya tersebut.
Adapun jenazah pertama yang berhasil teridentifikasi adalah Okky Bisma. Dalam manifest Sriwijaya SJ-182, nama Okky ada di urutan keempat yang terdaftar sebagai Flight Attendant atau pramugara.
Berdasarkan data yang terekam dalam Dukcapil, Okky merupakan pria kelahiran 12 Desember 1991 bergolongan darah O. Ia berdomisili di Kramat Jati, Jakarta Timur. Proses identifikasi jenazah Okky diketahui melalui sidik jari tangannya.
Diketahui, pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak itu dikabarkan hilang kontak di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pesawat tersebut sudah dipastikan jatuh di dekat Pulau Laki-Lancang, Kepulauan Seribu.
Budi mengatakan pesawat itu mengangkut 62 orang. Rinciannya, 50 penumpang dan 12 kru pesawat. Penumpang terdiri dari 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. Sementara 12 kru itu terdiri dari 6 kru aktif dan 6 ekstra kru.