Jakarta, Gatra.com - Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) pasti sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Baru-baru ini, demi meningkatkan pelayanan untuk masyarakat, RS PON memilih perusahaan teknologi digital ternama asal Jepang yaitu Fujifilm.
Hal itu dilakukan untuk memberikan pelayanan prima dan terbaik tersebut. Kepala Instalasi Radiologi RS PON, Melita, mengklaim jika menggunakan Fujifilm menghasilkan proses yang efisien dan cepat.
"Di awal tahun 2020, RS PON memiliki kabar yang sangat baik karena RS PON kini sudah dapat menggunakan FUJIFILM PACS Synapse. PACS (Picture Archiving & Communication System) Synapse merupakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dari FUJIFILM yang sedang tren dalam bidang radiologi dan berfungsi sebagai penyimpanan image pasien (archiving)," ujar Melita kepada Gatra.com, Senin (11/1).
PACS menjadikan pekerjaan manual yang repetitif menjadi digital serta memberikan kemudahan akses melalui mobile device dan dapat diakses para dokter dan tenaga kesehatan dimanapun termasuk ketika pasien ingin melakukan second opinion.
"Viewer image pasien, 3D Post Processing Image, dan teleradiologi guna menunjang klinik radiologi dalam melakukan diagnosis dengan alur kerja yang efektif, efisien dan tidak repetitif," ujarnya.
Melita juga menuturkan jika pemeriksaan penyakit semisal stroke hanya dalam waktu 20 menit sudah bisa keluar hasil dari instalasi radiologi. Ini merupakan kemajuan yang bisa memaksimalkan pelayanan yang makin singkat dan cepat.
"Perubahan paling signifikan yang dirasakan kini adalah semakin singkatnya alur pemeriksaan sehingga menjadi lebih efektif dan efisien, seperti
Hasil dari foto radiologi tidak perlu dicetak dan selanjutnya diberikan ke dokter klinisi karena sekarang dapat langsung dibaca secara otomatis masuk ke dalam rekam medis elektronik pasien.
Adanya AI, lanjut Melita, dokter-dokter di Indonesia seperti memiliki tambahan rekan kerja baru yang dapat membantu dan mendukung rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang efektif dan efisien kepada para pasien. Karena dari pengalamannya ketika harus berjibaku dalam waktu cukup lama dalam mendiagnosis dan merawat pasien akibat tidak adanya alat yang dapat mempersingkat proses kerja dan membantu mendiagnosis pasien stroke kala itu.
"Inovasi dalam Synapse (PACS) mendukung dokter dan tenaga kesehatan meningkatkan efektivitas dan produktivitas alur kerja sehingga pasien dapat segera ditangani dengan waktu tunggu minimum serta improvement dan akurasi dalam mendiagnosis. Akurasi tersebut menjadi faktor yang penting untuk membantu meningkatkan persentase kesembuhan pasien," tutupnya