Palembang, Gatra.com - Yusrilanita, 48, ibu dari korban, Indah Halimah Putri, 26, mendatangi RS Bhayangkara Palembang untuk melakukan pemeriksaan anthem mortem.
Kedatangan ibu korban ini dengan dipapah sanak keluarga dan didampingi juga oleh tetangganya. Ibu korban langsung memasuki ruang pemeriksaan guna pengambilan data yang ditangani langsung oleh petugas Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumsel. Setelah melewati waktu dua jam, pemeriksaan pun selesai dilakukan
Yusrilanita mengaku telah menerima kenyataan ini. Menurutnya, duka yang ada tidak perlu disesali. Meskipun begitu, dirinya berharap semua korban dapat ditemukan meski dalam kondisi apapun. "Bagi keluarga yang ditinggalkan tetap semangat," katanya terlihat tegar, Senin (11/1).
Dia juga berencana usai menjalani tes DNA dan anthem mortem, ia pun akan menyusul suaminya ke Jakarta untuk menunggu hasil evakuasi terhadap korban Sriwijaya Air. "Insyaallah, kalau badan sehat kami akan berangkat ke sana (Jakarta)," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabidokkes) Sumsel, Syamsul Bahar mengatakan kedatangan ibu korban ini tujuannya untuk menjalani pemeriksaan anthem mortem. Seperti, pemeriksaan DNA, Struktur Gigi, data medis dan pemeriksaan lainnya. "Nantinya data ni akan dikirim ke pusat kedokteran dan kesehatan Mabes Polri di Jakarta," singkatnya.
Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu atau sekitar 11 mil laut Bandara Soekarno-Hatta. Dalam peristiwa nahas tersebut satu keluarga muda asal Sumsel menjadi korban. Mereka yakni Rizki Wahyudi (Suami), Indah Halimah Putri (Istri), Arkana Nadhif Wahyudi (anak), Rosi Wahyuni (Ibu Kandung Rizki), Nabila Anjani (Keponakan Rizki).