Semarang, Gatra.com – Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah kembali menetapkan KH M Yusuf Chudlori ketua DPW PKB periode 2021 - 2026. Sosok yang akrab disapa Gus Yusuf ini, mendapat mandat dari DPP, yang kemudian mendapat persetujuan dan pengesahan dari seluruh DPC yang hadir.
Muswil yang digelar 9-10 Januari 2021 di Semarang ini, juga menetapkan kembali H Sukirman sebagai Sekretaris, dan Abdul Hamid sebagai Bendahara. Sementara Ketua Dewan Syuro diemban KH Munif Zuhri.
Komposisi kepengurusan kali ini sama dengan periode sebelumnya. Ditetapkannya nama-nama tersebut tak lepas dari kinerja yang meraka yang berhasil menaikkan jumlah kursi PKB di DPRD Jateng dari 13 menjadi 20.
KH M Yusuf Chudlori mengajak semua kader untuk bisa berpolitik dengan riang gembira, sekaligus beribadah. Selain itu terus membangun kekompakan. "Target kita 2024 lebih besar. Dalam Pemilu 2019, perolehan kursi Legislatif kita meningkat di semua tingkatan, dari kabupaten/kota, provinsi, maupun pusat. Tentu harus terus kita tingkatkan lagi," ujarnya.
Gus Yusuf juga mengajak semua kader untuk bisa berpolitik dengan mengedepankan sikap yang memahami situasi masyarakaf. “Sense of crisis harus dikedepankan. Muswil merekomendasikan kita tetap harus fokus membantu masyarakat mengatasi dampak pandemi yang bekepanjangan. Selain kesehatannya, juga ekonominya. Program dan rencana kerja harus kita arahkan ke sana,” terangnya.
Kepengurusan hasil Muswil merupakan perpaduan antara pengurus lama dan pengurus baru. Gus Yusuf juga memasukkan beberapa profesional dari pengusaha, dokter, pengacara dan juga tokoh Tionghoa. “Insya Allah ini modal bagi PKB Jawa Tengah untuk merespons Ketua Umum Gus Ami (ketua umum PKB Muhaimin Iskandar) yang ingin PKB masuk tiga besar dalam Pemilu 2024,” katanya optimis.
Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar dalam sambutan virtualnya mengatakan, Muswil kali ini berbeda dengan periode-periode sebelumnya. Kali ini, Muswil digelar serentak, di seluruh Indonesia. "Dulu saya harus keliling wilayah satu-satu. Memang saat ini tidak bisa ketemu tapi bisa menyapa semua, sehingga juga efektif. Karena itu tiada kata yang tepat selain tetap bersyukur," katanya.
Muhaimin menegaskan, Muswil ini menandai proses demokrasi internal. Tak hanya sekadar regenerasi, melainkan sebagai ajang evaluasi dan konsolidasi. “Ini momentum kita bisa lanjutkan titik awal dengan background 5 tahun sebelumnya, sebagai pijakan ke depan," ujarnya.
Gus AMI, sapaan akrabnya menambahkan, 2 bulan sebelum Muswil, dirinya sudah mendapatkan laporan dari tim evaluasi atas kinerja pengurus wilayah se-Indonesia. "Sebagian besar menyenangkan, meski sisi lain ada catatan-catatan. Dari evaluasi, tentu ada pengurus DPW yang dipertahankan. Adapula yang ditarik ke DPP sebagai restorasi diri agar ke depan lebih baik," katanya.
Wakil Ketua DPR RI ini menegaskan, di masa pandemi, konsolidasi harus terus dijalankan. Berbagai ancaman dari dampak pandemi harus diantisipasi bersama. “Karena pandemi ini bisa saja memunculkan dampak krisis ekonomi hingga sosial. Karena itu PKB harus terus berperan, dan hadir di tengah masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman tersebut," sebutnya.
Ketua DPP PKB Faisol Riza mengatakan, Muswil digelar untuk dilakukan penataan dan penyeragaman masa bakti kepengurusan di semua tingkatan. "Maka Muswil di Jawa Tengah ini dimajukan. Ikut secara nasional. Proses penyeragaman ini sudah dilakukan evaluasi secara nasional atas kinerja DPW se-Indonesia," tandasnya.