Cilacap, Gatra.com – Satu pondok pesantren di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ditutup atau lockdown setelah sejumlah santrinya terkonfirmasi Covid-19. Ini dilakukan agar penanganan Covid-19 di pesantren tersebut lebih terfokus.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap, M Wijaya mengatakan Satgas Penanganan Covid-19 juga menjaga pondok pesantren tersebut selama 24 jam. Petugas kesehatan dan lainnya intensif berada di ponpes untuk penanganan kesehatan dan keperluan lainnya.
“Jadi SOP-nya begitu, hampir sama dengan kejadian pesantren sebelumnya,” katanya.
Dia juga menjelaskan, sementara ini ada sembilan santri yang positif Covid-19. Semuanya tak bergejala. Angka ini diduga akan meningkat juka dilakukan tracing dan swab pada akhir pekan ini.
“Hasilnya belum keluar. Kita masih menunggu,” ujarnya.
Wijaya menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan santri, Satgas mendirikan dapur umum. Bantuan dari berbagai pihak di luar pemerintah juga sudah mengalir, baik dari masyarakat umum maupun perusahaan.
Pihak pesantren telah mengonfirmasi penutupan sementara ini. Beberapa hal diinformasikan kepada publik. Di antaranya, yakni pesantren telah menerapkan protokol ketat ketika terjadi wabah Covid-19 sejak Maret 2020 lalu.
Ada dugaan, penularan Covid-19 terjadi ketika acara latihan, beberapa waktu lalu. Meski sudah dilakukan secara tertutup, namun ada saja tamu dari luar kota yang datang.
Swab massal juga telah dilakukan, dan pesantren masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Saat ini, santri positif Covid-19 dirawat dan dipisah dari santri lainnya. Sementara, pesantren ditutup dan akan dibuka kembali setelah otoritas pesantren menyatakan telah steril Covid-19.