Sragen, Gatra.com - Suasana duka menyelimuti rumah Suyanto (40) dan Riyanto (32), kakak beradik asal Kabupaten Sragen yang menjadi korban pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182. Keduanya berangkat dalam perjalanan menuju Pontianak untuk memenuhi pesanan pembuatan rolling door.
Suyanto dan Riyanto memang sering merantau sejak sebelum berkeluarga. Bukan pertama kali ini kakak beradik ke Pontianak untuk mengerjakan proyek bangunan.
Suyanto beralamat di Dukuh Giri Mulyo sedangkan Riyanto di Dusun Tenggaran, Desa Katelan Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen.
"Benar, Suyanto dan Riyanto warga saya. Keluarga sudah mengonfirmasi bahwa mereka naik pesawat itu (Sriwijaya Air SJ 182)," kata Sekretaris Desa Katelan, Paidi kepada wartawan, Minggu siang (10/1).
Keluarga menyadari musibah itu setelah mendapat berita Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di televisi.
Langsung saja mereka melihat story whatsapp kakaknya, yang ternyata memasang gambar tiket penerbangan.
"Adik korban memastikan nomor penerbangan dengan daftar manifest pesawat sama. Lalu mencari nama penumpang. Ada nama Suyanto dan Riyanto," katanya.
Setelah berunding dengan pihak keluarga, orang tua dan adik berangkat ke Jakarta dengan menaiki bus, Sabtu (9/1) malam.
Mereka berangkat ke Jakarta untuk mendapatkan keterangan lebih detail dari maskapai ataupun pihak yang berwenang.
Paidi mengatakan, rumah Riyanto yang bersebelahan dengan rumahnya, mulai ramai didatangi sanak saudara. Mereka menemani para istri dan anak-anak para korban sambil menanti kepulangan orangtua dan adik dari Ibu Kota.
Riyanto dan Suyanto merupakan anak pasangan Wagiyo-Wakiyem.
"Keduanya ke Jakarta dulu. Rencana mau swab PCR karena itu yang disyaratkan di tempat kerja," katanya.