Jakarta, Gatra.com - Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan nomor registrasi PK-CLC (MSN 27323) rute Jakarta-Pontianak diklaim sehat sebelum akhirnya jatuh di sekitar perairan Pulau Laki-Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu siang (9/1).
Direktur Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena, dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Sabtu malam, menyatakan, ini merupakan penerbangan kedua rute Pontianak, Kalimantan Barat, pada hari ini.
"Kalau kondisi pesawat dalam keadaan sehat. Karena sebelumnya juga terbang ke Pontianak PP (pulang-pergi) kemudian ke Pangkal Pinang, ini rute kedua ke Pontianaknya. Jadi harusnya tidak ada masalah dan dari laporan maintenance juga lancar," katanya.
Jefferson pun menjawab alasan telatnya keberangkatan pesawat itu. Keterlambatan disebabkan hujan deras sehingga ada delay saat boarding.
Sementara itu, pesawat yang sudah berusia 26 tahun pun mengundang pertanyaan apakah layak terbang atau tidak. Sebagai informasi dari akun Twitter @flightradar24, pesawat itu pertama kali terbang pada Mei 1994.
Menjawab kelayakan pesawat itu, Kepala Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, mengatakan, usia pesawat tidak memengaruhi kualitas mesin. Meski sudah tergolong tua, selama dirawat dan mendapatkan izin tetap layak terbang.
"Berapapun umurnya kalau pesawat dirawat sesuai regulasi yang ditetapkan DKUPPU dalam hal ini dari Ditjen Perhubungan udara, harusnya tidak ada masalah. Kami juga sedang kumpulkan data-data pesawat, kru," kata Soerjanto dalam konferensi pers tersebut.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dikabarkan hilang kontak di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta. Pesawat tersebut kemudian dinyatakan jatuh di sekitar perairan Pulau Laki-Lancang, Kepulauan Seribu.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan, pesawat itu mengangkut 62 orang. Rinciannya, 50 penumpang dan 12 kru pesawat. Penumpang terdiri dari 40 orang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. Adapun 12 kru terdiri dari 6 kru aktif, dan 6 ekstra kru.
Sriwijaya Air membuka hotline untuk informasi penumpang di nomor 02180637817. Keluarga korban juga bisa datang ke posko di lokasi terminal 2D kedatangan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.