Home Kebencanaan Sriwijaya Air Bakal Beri Pendampingan Keluarga Korban

Sriwijaya Air Bakal Beri Pendampingan Keluarga Korban

Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama (Dirut) Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena, menyampaikan keprihatinannya atas kecelakaan pesawat Sriwijaya SJ 182 diduga jatuh sekitar perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, pada Sabtu siang (9/1). Ia menyampaikan, Sriwijaya akan membuka posko pusat crisis center dan berjanji memberikan pendampingan kepada pihak keluarga korban.

"Kami akan memberikan pendampingan semaksimal mungkin kepada pihak keluarga. Tentunya kami kerja dengan koordinasi yang ketat dengan pihak terkait dalam pencarian pesawat SJ 182," kata Jefferson saat konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu malam (9/1).

Adapun posko crisis centre itu berada di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang; Bandara Supadio, Pontianak; dan kantor resmi Sriwijaya Air. Jefferson mengatakan, posko crisis center itu dibantu oleh pihak Angkasa Pura (AP) II. Selain posko, Sriwijaya juga membuka hotline di nomor 02180637817.

Sementara itu, Direktur Utama AP II, Awaluddin, menyampaikan, sejak pukul15.30 WIB pihaknya langsung berkoordinasi dan membangun posko itu di dua bandara tersebut.

Di Bandara Soekarno-Hatta ada dua titik posko, di antaranya emergency operational center, untuk mengetahui kondisi kedaruratan bandar udara dan posko crisis center untuk koordinasi dengan stakeholder terkait, juga titik pertemuan Sriwijaya dengan keluarga korban.

Sedangkan di Bandara Supadio, AP II mengaktifkan dua titik, yakni posko crisis center dan di perkantoran Sriwijaya Air, tepatnya di Graha Candra.

"Posko beroperasi 24 jam. Media juga bisa mencari informasi dan aktif di crisis centre," kata Awaluddin pada konferensi yang sama.

Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak dikabarkan hilang kontak di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta. Pesawat tersebut kemudian dinyatakan jatuh di dekat Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan, pesawat itu mengangkut 62 orang. Rinciannya, 50 penumpang dan 12 kru pesawat. Penumpang terdiri dari 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. Adapun 12 kru itu terdiri dari 6 kru aktif dan 6 ekstra kru.

395