Magelang, Gatra.com - Peningkatan aktivitas vulkanik Merapi dengan mulai munculnya awan panas, lava pijar, dan titik api diam menandakan bahwa gunung ini telah masuk fase awal erupsi. Hal itu dikatakan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tekhnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, di Magelang, Jumat (8/1).
"Merapi telah memasuki fase awal erupsi, dengan keluarnya magma atau material dari perut bumi. Jika sudah ada lava pijar dan api diam itu sudah mulai terjadi fase erupsi. Sekarang masih kecil dan mudahan-mudahan kecil terus, itu yang kita harapkan," katanya.
Dikatakan, per tanggal 4 Januari 2021 di Merapi sudah tampak magma baru di permukaan, ditandai dengan munculnya lava pijar dan guguran. Lalu sejak tanggal 7 Januari juga telah meluncur awan panas.
Menurut Hanik, munculnya dua gundukan yang terlihat melalui citra satelit diduga merupakan kawah baru. Posisinya berada di atas lava 1997. Namun demikian, ada indikasi di tengah kawah juga ada satu di mana terjadi ekstruksi magma pada 31 Desember 2020.
Dijelaskan, dari kubah lava baru di tengah kawah menjadi pusat keluarnya magma yang saat ini sudah menjadi lava pijar dan awan panas. Adanya deformasi juga menjadi parameter bahwa magma sedang menuju ke permukaan. Hingga saat ini total deformasi terhitung 8 meter.
Atas kondisi Merapi yang sudah memasuki masa erupsi maka BPPTKG meminta sejumlah wilayah untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mitigasi bencana. Yakni, Kabupaten Magelang, Klaten, Boyolai dan Sleman.