Magelang, Gatra.com - Warga lereng Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah semakin banyak yang mengungsi. Pasalnya, aktivitas Merapi semakin meningkat. Amuk Merapi diikuti dengan guguran awan panas dan lava pijar ke arah barat daya gunung.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan, hingga saat ini jumlah pengungsi telah mencapai 625 jiwa. Para pengungsi ini telah berada di tempat evakuasi akhir (TEA) di wilayah penyangga atau sister village masing-masing.
"Sebanyak 625 jiwa ini kebanyakan sudah mengungsi sebelumnya tapi sempat pulang karena merasa aktivitas Gunung Merapi sudah landai. Tapi karena sekarang meningkat lagi maka dievakuasi kembali. Mereka ini berasal dari dusun-dusun yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) III yang berjarak 5 kilometer dari puncak," katanya.
Disebutkan Edy, bahwa pengungsi itu antara lain berasal dari Dusun Gemer, Ngandong, Karanganyar, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun (83 jiwa). Dusun Keningar, Banaran, Gondangrejo, Desa Keningar, Kecamatan Dukun (55 jiwa), Dusun Babadan 1, Dusun Babadan 2 Desa Paten, Kecamatan Dukun (366 jiwa). Kemudian warga Dusun Trono, Pugeran, dan Trayem Desa Krinjing, Kecamatan Dukun (121 jiwa).
"Warga yang diprioritaskan untuk dievakuasi saat ini adalah kelompk rentan, seperti lansia, bumil, anak-anak, balita, dan difabel. Tempat evakuasi akhir (TEA) yang ada juga dibuat dan pelaksanaannya dengan menerapkan protokol kesehatan," katanya.