Teheran, Gatra.com - Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei pada hari Jumat melarang impor vaksin COVID-19 dari AS dan Inggris.
"Impor vaksin Amerika dan Inggris dilarang," kata Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi, dikutip Al-arabiya, Jumat (8/1).
Dia juga mengatakan tidak mempercayai kedua negara tersebut.
"Kadang-kadang mereka ingin mencoba vaksin di negara lain," ujarnya.
“Jika orang Amerika bisa menghasilkan vaksin, mereka tidak akan berada dalam kondisi seperti sekarang ini. Mereka tidak akan mencatat 4.000 kematian setiap hari. Sama halnya dengan Inggris,” tambahnya.
Khamenei mengatakan bahwa dia juga tidak mempercayai Prancis.
Ia menyebut bahwa jika ada negara yang dipercaya Iran dapat memproduksi vaksin, maka pemerintah akan mengizinkan untuk mengimpor vaksin tersebut.
Pada bulan Desember, Iran meluncurkan fase pertama uji klinis vaksin yang dikembangkan di Republik Islam, tersebut. Negara di kawasan ini paling terpukul oleh pandemi Covid-19.
"Vaksin pertama melawan virus corona, yang dikembangkan oleh para peneliti Iran, telah diluncurkan dengan menyuntikkan tiga orang," kata seorang penyiar di publik tersebut.
Data kementerian kesehatan, virus corona baru telah menewaskan hampir 55.000 dari lebih dari 1,2 juta orang yang terinfeksi di Iran.
Iran menuduh musuh bebuyutannya, Amerika Serikat menghambat aksesnya ke vaksin melalui penerapan sanksi yang keras. Sementara makanan dan obat-obatan secara teknis dikecualikan, bank internasional pun cenderung menolak transaksi yang melibatkan negara Iran.