Home Milenial Pegiat Budaya Serahkan Manuskrip Sultan Syarif Kasim I

Pegiat Budaya Serahkan Manuskrip Sultan Syarif Kasim I

Siak, Gatra.com - Wajah pria paruh baya itu sumberingah kala sejumlah pegiat budaya menyerahkan tabung berbentuk bambu pada Kamis (7/1) kemarin. Sekilas, tabung bambu itu memang biasa saja. Namun isinya, membikin Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Siak, M Arifin takjub. Soalnya, isi dari tabung bambu itu secarcik kertas. Walau terlihat kusam, namun kertas ini berkaitan dengan sejarah Kesultanan Siak Sri Indrapura.

Kertas bernama manuskrip ini memang unik. Soalnya di taruh didalam tabung bambu. Manuskrip tersebut merupakan milik keluarga  Tatang Syafrawi, warga Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak, Provinsi Riau.

Tatang yang juga Ketua Komunitas Pelindung Cagar Budaya Siak (PCBS) ini menyerahkan manuskrip yang disimpan keluarganya secara turun temurun itu ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Siak.

Dikatakan Tatang, manuskrip ini masuk dalam kategori umum dan pemerintahan yang fungsinya untuk penunjukan "PENGHULU BETUNG" beserta tugas, wewenang serta batasan-batasan wilayah penghulu kala itu.

"Manuskrip ini bertarikh (bertanggal) tahun 1302 hijriah atau tahun 1885 masehi dengan cap stempel Sultan Abdul Jalil Saifuddin Syarif Kasim Ba' Alawi atau Sultan Syarif Kasim I," kata Tatang saat berbincang dengan Gatra.com, Jumat (8/1).

Jenis kertas ukuran leter ini kata Tatang belum diketahui. Namun tulisan didalamnya menggunakan aksara Jawi atau tulisan Arab Melayu.

Tatang menyerahkan manuskrip ini atas kemauannya sendiri. Tujuannya agar dokumen sejarah Kerajaan Siak itu bisa direstorasi. "Mengingat kondisinya sudah mulai lapuk, karena itu manuskrip ini perlu direstorasi. Sebab, ini arsip penting dan mempunyai nilai sejarah Kerajaan Siak," kata dia.

"Kalau disimpan di rumah juga rasanya percuma, tidak ada artinya, lama-lama kertasnya akan lapuk. Setelah kami restorasi, arsip ini juga bisa dibawa kembali pulang nantinya," tambahnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Siak M Arifin sangat mengapresiasi hal yang dilakukan oleh Tatang. Dia berharap ini bisa jadi contoh bagi masyarakat lainnya yang menyimpan arsip berkaitan dengan sejarah Kerajaan Siak agar bisa memberikannya kepada Dinas Perpustakaan untuk direstorasi.

"Ini juga jadi bukti bahwa sosialisasi kita tentang restorasi dan pendataan arsip-arsip bersejarah terkait Kesultanan Siak berjalan dengan baik. Kita juga berterimakasih kepada komunitas PCBS yang ikut berperan dalam hal ini," kata dia.

Arifin juga menghimbau kepada masyarakat yang memiliki arsip bersejarah agar menyerahkannya  ke Dinas Perpustakaan untuk di data dan direstorasi.

"Tak perlu disimpan di rumah. Berikan saja ke kita agar direstorasi. Sebab, apabila terjadi hal-hal yang tak diinginkan dikemudian hari yang menyebabkan manuskrip hilang, datanya sudah ada dalam bentuk softcopy di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Untuk itu jangan ragu lagi melakukan restorasi manuskrip bersejarah ke Dinas Perpustakaan," kata Arifin.

430

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR