Semarang, Gatra.com -- Selama masa pandemi Covid-19 tahun 2020, Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jateng sudah menyalurkan bantuan Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada para nelayan di wilayah Jateng Kepala Dinas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Fendiawan Tiskiantoro mengatakan, pemberian bantuan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada para nelayan yang mencari nafkah di tengah laut.
Menurut Fendiawan, adanya pandemi covid-19 berdampak terhadap sejumlah sektor perikanan. Salah satunya, Nelayan yang mengurangi intensitasnya untuk melaut, atau bahkan tidak melaut sama sekali karena harga lelang ikan yang alami penurunan. "Untuk di tahun 2020 kemarin, sudah ada sekitar 5000 nelayan yang mendapat bantuan dalam dua tahap, tahap pertama sekitar 900 orang dan sisanya diberikan pada tahap kedua sebanyak 4100 nelayan dari dua daerah yaitu Pati dan kota Semarang " kata Fendiawan saat dihubungi wartawan di Semarang , Kamis (7/1).
Fendi mengatakan, di awal pandemi tahun 2020, permintaan ikan pun mengalami penurunan, sehingga hal tersebut juga menjadi pertimbangan tersendiri bagi para nelayan khususnya nelayan kecil.
Sejumlah langkah, kata Fendi sudah dilakukan DKP Jawa Tengah untuk memberikan stimulan bagi para Nelayan kecil dengan memberikan bantuan bahan bakar minyak untuk melaut Nelayan. "Rencananya di tahun 2021 ini akan ada penambahan sekitar 6000an nelayan yang akan mendapat bantuan BBM," kata Fendi.
Dia mengatakan, dalam menyalurkan bantuan bbm tersebut, DKP Jateng bekerjasama dengan pihak bank dengan membagikan semacam kartu transaksi. "Nelayan yang mendapat bantuan bisa mendapatkan bantuan dalam bentuk bbm dengan jumlah 20 liter" kata Fendi.
Fendi berharap, dengan bantuan BBM tersebut bisa membantu nelayan. Karena harga lelang ikan itu juga sangat dipengaruhi biaya operasional Nelayan. Dan operasional nelayan salah satunya BBM itu
Kepala Bidang Program Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP) Jateng Nanang menambahkan DKP mencatat hasil produksi ikan di Jawa Tengah di tahun 2020 mencapai kurang lebih 800 ton.
Nanang mengatakan hasil produksi ikan di tahun 2020 lalu mengalami penurunan kurang lebih 200 ton jika dibandingkan tahun 2019. "Adapun produksi ikan yang ada di Jawa Tengah ini merupakan ikan hasil tangkapan dan budidaya. Totalnya sekitar 800 ton. Adapun tangkapan paling banyak adalah jenis ikan untuk Surimi seperti ikan Kuniran dan Kapasan," kata Nanang.