Tabanan,Gatra.com- Intensitas hujan yang masih tinggi di awal 2021 secara tidak langsung memberi dampak pada sektor pertanian. Terutama pada beberapa jenis tanaman pertanian mulai dari, tanaman jenis hortikultura (kebun) sampai padi di Tabanan, Bali. Meskipun demikian, kondisi tersebut secara umum mampu di atasi, baik oleh petani maupun Dinas Pertanian. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Nyoman Budana menyampaikan itu (Rabu,(6/1).
"Untuk tanaman Hortikultura dalam kondisi iklim seperti saat ini khususnya Cabe, Tomat dan jenis tanaman lainnya memang akan berpengaruh terhadap pertanaman terutama layu akibat jamur Fusarium dan Antraknose," sebutnya.
Meskipun demikian umumnya di tingkat petani telah mampu mengendalikan dengan pemanfaatan fungisida dan bakterisida. Memang akan berpengaruh terhadap produktivitas tanaman.
Hal ini terbukti dengan mulai naiknya harga cabai dan komoditas horti lainnya di pasaran, di samping itu juga disebabkan oleh terbatasnya pasokan dari luar daerah yang merupakan sentra produksi hortikultura.
"Tetapi justru di satu sisi hal ini menguntungkan bagi para petani Horti di Tabanan, sebab selama Pandemi Covid 19 harga komoditas Horti sangat murah akibat dari rendahnya daya beli dan daya serap pasar," katanya.
Selain itu, untuk pertanaman yang sudah ada dalam kondisi iklim saat ini,beberapa pertanaman padi misalnya mengalami gangguan penyakit kresek dan atau blast.Akan tetapi,biasanya masih bisa ditanggulangi dengan pengeringan atau menggunakan pestisida.
"Awal Januari 2021 dalam intensitas hujan masih tinggi umumnya penanaman padi yang ada di tingkat petani masih pada fase vegetatif bahkan beberapa subak masih melakukan penanaman," ucapnya.
Adapun upaya dilakukan pihak Dinas Pertanian Tabanan dalam hal ini, mulai dengan melibatkan petugas lapangan PPL agar tetap melakukan pendampingan dan penyuluhan bagi petani Pangan maupun Horti dalam teknis Budidaya maupun pasca panen.Disamping itu juga tetap melaksanakan program dalam upaya penyediaan sarana budidaya maupun pengembangan komoditas penting nasional.
"Tetap dalam hal ini kami mengajak para petani untuk melakukan budidaya Padi maupun komoditas lainnya.Tentu dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan komoditas unggul lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen atau pasar," tutupnya.