Jakarta, Gatra.com - Detasemen Khusus Antiteror 88 (Densus 88) Mabes Polri menangkap 20 terduga teroris (2 diantaranya tewas tertembak) di Makassar hari ini, Rabu, (6/1). 

Mereka yang ditangkap itu diduga dari kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD).

Penangkapan itu terjadi di Villa Mutiara Cluster Biru Jalan Boulevard, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pukul 06.00 WITA. Dari 20 terduga teroris itu, dua di antaranya tewas ditembak dan satu lagi masih dirawat karena terkena tembakan.

"I (34) saat ini dibawa dan dirawat di RS Bhayangkara. Sementara 2 orang meninggal dunia karena pada saat penangkapan keduanya melakukan perlawanan dengan masing-masing menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin jenis PCP. Mereka atas nama MRS (46) dan SA (23)," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, Rabu (6/1).

Adapun keterlibatan dari MRS dan SA, di antaranya telah menamakan dirinya sebagai bagian dari Ansharut Daulah. Deklarasi itu juga dilakukan bersama ratusan jemaah lainnya dari jaringan Villa Mutiara yang menyatakan baiat kepada khilafah atau ISIS pada 2015 silam di Pondok Pesantren Aridho Pimpinan Ustad Basri, yang juga telah tewas dalam kasus teror sebelumnya.

"Keduanya juga mengadakan kajian khusus pendukung Daulah di Villa Mutiara dan Yayasan Aridho," ujar Argo.

Argo menambahkan, pada Oktober 2020 lalu Kelompok Vila Mutiara itu juga secara rutin melakukan latihan menembak dan naik gunung atau idad.

Selain itu pada 2016 lalu, MRS dan SA bersama keluarganya sempat ingin hijrah untuk bergabung dengan ISIS di Suriah. Namun keberangkatannya dapat dibatalkan di Bandara Soekarno-Hatta.

MRS dan SA juga terlibat dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Jolo, Filipina.

MRS dan SA juga didapuk sebagai fasilitator pelarian Andi Baso yang merupakan DPO Bom Gereja Oukumene Samarinda tahun 2017.