Makassar, Gatra.com - Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam menyebut jika dua orang terduga teroris yang ditembak mati itu masing-masing MR dan Aj sudah pernah dicegah keberangkatannya ke Suriah pada 2016.
“Di tahun 2016 lalu sudah pernah dicegah akan berangkat ke Suriah melalui Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Saat itu, mereka bersama keluarganya akan bergabung dengan ISIS di
Suriah, tapi langsung dicegah," kata Merdisyam di Makassar, Rabu (6/1).
Merdisyam menyebut bahwa sejak saat itu, aktivitas mereka sudah terpantau oleh Polri. Meski tidak dijelaskan secara detail aktivitas apa saja setelah empat tahun pasca pencegahannya di Bandara saat hendak ke Suriah.
Kapolda menyebut jika jaringan kelompok dari kedua terduga teroris yang tertembak itu cukup luas dan diketahui sudah pernah dibaiat ISIS.
"Jaringan mereka melakukan aktivitas terpusat di Villa Mutiara, dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) bersama dengan ratusan jemaah lainnya yang menyatakan baiat kepada khilafah atau ISIS pada 2015 di Ponpes Aridho, Pimpinan Ustaz Basri," katanya.
Sebelumnya Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri dan Brimob Polda Sulsel melakukan penggerebekan di sebuah rumah Cluster Biru, Perumahan Villa Mutiara, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Rabu pagi.
Dua orang terduga teroris berinisial MR alias Ri dan MA alias Aj yang tewas tertembak, itu merupakan kerabat sebagai menantu dan mertua. Keduanya terduga teroris masuk dalam jaringan kelompok Anshor Daulah Islamiyah (ADI).
Mereka ditembak karena dianggap melakukan perlawanan kepada polisi saat akan ditangkap dan dibawa ke Mabes Polri untuk dilakukan pemeriksaan.