Palembang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) memutuskan untuk menunda kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah yang ada di Bumi Sriwijaya. Ini menyusul kondisi saat ini masih rentan penyebaran vius corona atau Covid-19.
Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan seluruh kabupaten dan kota di wilayahnya harus mengikuti Surat Edaran (SE) Nomor 420/12553/Disdik.SS/2020 tentang Penundaan Pembelajaran Tatap Muka untuk Semester Genap 2020/2021.
“Selagi corona masih menyebar luas, maka seluruh daerah yang ada di Sumsel harus mengikuti itu (Surat Edaran yang telah dikeluarkan),” ujarnya di Palembang, Selasa (5/1).
Menurutnya, setidaknya ada tiga poin dalam edarannya. Mulai dari memperhatikan data perkembangan konfirmasi Covid-19 di Sumsel hingga masukan dari Tim Ahli Gugus Tugas dan instansi terkait perkembangan kondisi saat ini.
“Karena itu, kita imbau kepada seluruh kepala daerah (bupati dan wali kota) di Sumsel untuk menunda pembelajaran tatap muka di semua satuan pendidikan. Kemudian, dialihkan secara PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) melalui daring, luring, modul, serta pembelajaran lainnya yang sejenis kewenangannya,” katanya.
Dikatakannya, ditundanya sekolah tatap muka tersebut hingga pendistribusian vaksin Covid-19, Sinovac. Bukan itu saja, pemerintah provinsi setempat juga akan melihat perkembangan kasus corona tiap daerah.
“Kita akan berupaya agar anak-anak masuk prioritas (pemberian vaksin Covid-19). Syukur-syukur kita buka kembali sekolah setelah ada suntik vaksin. Tapi, kalau memang ahli epidemiologi membolehkan, maka akan kita rencanakan lagi,” ujarnya.
Kendati begitu, lanjutnya, masih adanya sejumlah sekolah di kabupaten dan kota di Sumsel yang masih menerapkan pembelajaran tatap muka kemungkinan daerah tersebut belum menerima SE yang telah dikeluarkan.
“Kalau masih ada yang menerapkan itu (belajar tatap muka di sekolah), mungkin belum terima surat edaran,” katanya.