Batam, Gatra.com - Pesisir Pantai Nongsa, Kota Batam, Kepri, kembali dicemari oleh tumpukan limbah minyak hitam. Tumpahan minyak hitam itu bahkan sampai mengotori sejumlah objek wisata bahari yang ada dilokasi tersebut.
Ahmad, warga setempat menduga, tumpahan minyak itu berasal dari salah satu kapal tanker yang sudah lama berlabu tak jauh dari Pulau Putri, Nongsa, Batam. Tumpahan limbah minyak yang mengotori garis pantai itu juga sudah diketahui oleh petugas, termasuk dari Bakamla yang turun langsung untuk menyelidiki asal tumpahan minyak.
“Tumpahan minya hitam terpantau sejak hari Minggu (3/1) lalu. Sepertinya berasal dari kapal yang sedang berlabuh karena kapal itu udah berbulan-bulan berada di sana,” ujarnya.
Kepala Kantor Pengelolaan Informasi Marabahaya Laut (KPIML) Bakamla RI Kolonel Ade Prasetya mengatakan, keberadaan tumpahan minyak hitam itu masih ditelusuri asal muasalnya. Awalnya Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut Teluk Mata Ikan Nongsa, Batam mendapat laporan warga adanya tumpahan minyak di kawasan wisata Pantai Nongsa.
"Menyikapi hal tersebut, personil Bakamla melakukan pengamatan dibeberapa titik lain namun tidak ditemukan tumpahan minyak. Kordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, untuk melakukan pengambilan sampel untuk melaksanakan observasi lanjutan dan pendalaman," katanya, Selasa (5/1).
Kesimpulan awal, kata Ade, tim mendeteksi dan melakukan penelitian disekitar bangkai Kapal MT Wanda yang terbalik pada bulan April 2020 di perairan Johor Malaysia dan hanyut terseret arus kemudian masuk ke perairan Indonesia.
"Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh tim lapangan, bangkai kapal tersebut diketahui masih mengeluarkan minyak ke area sekitarnya. Karena bangkai Kapal ini sengaja ditarik oleh Otoritas setempat ke sekitar objek wisata Pulau Putri karena dinilai mengganggu jalur pelayaran Internasional," ujarnya.
Menurut Ade, tumpahan minyak berasal dari bangkai kapal yang ditarik ke Pulau Putri karena disekitar tempat lain tidak ditemukan limbah tersebut. Tumpahan minyat diduga dibawa oleh gelombang pasang dan angin utara sehingga sampai ke pesisir Pantai Nongsa, Batam.
"Kejadian tumpahan limbah minyak tersebut, bukan yang pertama kali. Untuk itu, dihimbau kepada masyarakat pesisir agar segera melaporkan apabila ada kejadian serupa, terutama ketika ada tumpahan minyak yang disebabkan oleh faktor kesengajaan dari kapal yang berada di Perairan Batam, sehingga aparat terkait dengan cepat melaksanakan tindakan solutif berupa pemeriksaan dan penangkapan pada pelakunya," ujarnya.