Sukoharjo, Gatra.com - Setidaknya 6000 lebih tenaga kesehatan (nakes) bakal mendapatkan vaksin pada gelombang pertama awal tahun ini. Ribuan nakes itu harus sudah di vaksin dalam waktu 2 hari, sehingga fasilitas kesehatan yang disiapkan untuk vaksinasi menjadi 26, di mana rencana semula hanya 16 faskes (fasilitas kesehatan).
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo dr Yunia Wahdiyati menyebut, Pemerintah Pusat merencanakan 22 Januari 2021 mendatang akan dimulai vaksinasi Covid-19. Namun, sepertinya ada perubahan lagi, karena Presiden meminta dipercepat.
"Kick off-nya yang vaksin pertama kali adalah presiden rencananya 22 Januari 2021. Tapi, sepertinya ada perubahan, karena presiden minta di percepat," katanya Minggu (3/1).
Menurut Yunia, di Kabupaten Sukoharjo vaksin prioritas pertama yakni para tenaga kesehatan. Hanya saja, data dari Kementerian Kesehatan sekitar 6000 lebih nakes di Sukoharjo, padahal data di Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo itu ada sekitar 8 ribuan tenaga kesehatan.
"Untuk kuota di Kabupaten Sukoharjo belum ada. Jumlah total yang akan di vaksin belum ada. Prioritas ya Nakes itu, sekitar 6898," ujarnya.
Teknis pemberian vaksin, sekitar 6000 nakes itu harus selesai dalam dua hari. Sehingga harus ada perubahan lokasi faskes yang akan memberikan vaksinasi.
"Semula kita rencanakan 12 puskesmas, 3 rumah sakit dan 1 klinik. Karena waktu yang diberikan hanya 2 hari, maka kita perluas menjadi 12 Puskesmas, 10 rumah sakit, 3 klinik TNI dan 1 klinik Polri," terangnya.
Kemudian, ada ketentuan lagi yakni 1 tim berjumlah 4 orang, maksimal 1 sesi memberikan vaksin kepada 15 orang dalam sehari ada 3 sesi. Jadi rata-rata 1 faskes, 1 tim, 3 sesi sehari.
"Hitung-hitungan kita Insya Allah nanti cukup, untuk sekian faskes yang kita siapkan," ujarnya.
Lalu untuk infrastruktur lainnya seperti cool room dan cool chain saat ini memang sudah tersedia, tetapi jumlahnya belum mencukupi, sehingga harus ditambah. Yunia mengaku ia sudah mengirimkan usulan ke Pemerintah Kabupaten.
"Langkah-langkah berikutnya tentang bagaimana kita advokasi bagaimana kita menyiapkan pembiayaan lalu berikutnya menyiapkan sasaran karena itu hal yang tidak mudah tapi harus kita siapkan. Saat ini kami sedang berproses," jelasnya.
Lalu, apakah ada syarat kesehatan untuk nakes yang akan di vaksin. Yunia menyebut, vaksin akan diberikan kepada nakes yang belum pernah terpapar Covid-19. Selain itu nakes yang tidak ada komorbid dan bukan lansia.
"Jadi tetap kita screening, harapannya di sini nanti betul-betul nakes yang diberikan Vaksinasi adalah nakes sehat. Kalau yang alumni Covid-19 itu kan secara teorinya sudah memiliki antibodi, tapi tetap kita lihat lagi kejadiannya kapan kena Covid-nya, karena akan juga berpengaruh dengan kadar antibodi saat ini," pungkasnya.