Home Info Satgas Covid-19 Tren Pasar Berubah, UMKM dan Petani Butuh Pendampingan

Tren Pasar Berubah, UMKM dan Petani Butuh Pendampingan

Cilacap, Gatra.com – Akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STMIK) Komputama, Cilacap, Ahmad Irfangi, MM mendorong agar intelektual muda mendampingi petani dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di pedesaan terkait perubahan pasar dalam masa pandemi Covid-19.

Irfangi mengatakan, laju perubahan pasar offline menjadi online semakin cepat pada masa pandemi Covid-19. Transaksi online, memungkinkan tak terjadinya interaksi langsung antara penjual dan pembeli, sesuai dengan anjuran pemerintah untuk mengurangi interaksi. “Pembatasan jarak, berkurangnya interaksi, itu semua berdampak kepada perubahan pasar. Trennya sekarang lebih ke daring,” ucapnya.

Di satu sisi, tren pasar yang berubah ini membuat pasar semakin terbuka lebar. Akan tetapi, bagi yang tak siap, maka pasar online akan berlalu begitu saja tanpa termanfaatkan. “Ini ada peluang, masalahnya UMKM dan petani di pedesaan bisa apa tidak memanfaatkan,” kata Irfangi, yang juga Ketua STMIK Komputama.

Karena itu, dia pun mendorong agar intelektual muda, akademisi, dan pemerintah untuk melakukan gerakan melek IT untuk para petani dan UMKM. Dengan begitu, pelaku UMKM bisa memasarkan produknya lebih luas.

Menurut dia, transaksi langsung antara produsen dengan end user akan menguntungkan kedua belah pihak. Keduanyanya akan mendapat harga yang baik. Artinya, tak terlampau mahal bagi user, sekaligus tak terlalu murah untuk produsen. “Karena bisa memutus mata rantai pemasaran. Tidak ada tengkulak,” ungkapnya.

Dia juga mengklaim, STMIK Komputama telah mendampingi petani dan UMKM untuk mengenal dan memanfaatkan IT. Tim STMIK membuat market place khusus untuk petani dan UMKM. “Pemanfaatan media sosial juga penting. Karena sekarang sebagian besar orang sudah menggunakan medsos berbagai platform,” ujarnya.

109

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR