Tegal, Gatra.com - Penularan Covid-19 di Kota Tegal, Jawa Tengah masih terus terjadi. Bahkan, di awal tahun 2021, Kota Bahari masih berstatus zona merah atau risiko tinggi. Berdasarkan data per 2 Januari di laman corona.tegalkota.go.id, jumlah kasus positif secara akumulasi mencapai 1.707 orang. Dari jumlah itu, terdapat 27 orang yang dirawat, 84 orang isolasi mandiri, 1.511 orang sembuh, dan 85 orang meninggal. Data tersebut baru mencatat kasus positif dari warga Kota Tegal saja.
Sementara berdasarkan data Peta Risiko di laman Covid19.go.id, Kota Tegal masih tergolong zona merah penularan Covid-19. Artinya, tingkat risiko penularannya tergolong tinggi.
Wakil Wali Kota Tegal, Mohamad Jumadi mengakui jumlah kasus Covid-19 masih tinggi. Untuk itu, pemerintah melakukan sejumlah upaya luar biasa untuk menekan jumlah kasus. "Salah satu upaya yang kami lakukan adalah melarang perayaan tahun baru, menutup tempat wisata agar tidak ada kerumunan, terutama saat malam tahun baru," katanya, Kamis (31/12).
Jumadi mengatakan, pemerintah kota juga sudah menyiapkan langkah-langkah di 2021 untuk mencegah penyebaran kasus. Salah satunya yakni pengadaan laboratorium polymerase chain reaction (PCR). "Januari kami persiapkan tempatnya. Tempatnya sudah siap, tinggal beli mesin PCR-nya saja. Mudah-mudahan pengadaan alat PCR ini bisa secepatnya dilakukan," ujarnya.
Menurut Jumadi, penyediaan alat PCR tersebut merupakan langkah yang tepat. Sebab dengan adanya alat itu, sampel swab tidak perlu dikirim terlebih dahulu ke Semarang dan hasilnya diketahui lebih cepat sehingga bisa mencegah penyebaran. "Andaikan dia positif langsung dilakukan isolasi mandiri. Kalau kami belum punya mesin PCR, ada orang sakit kami tunggu hasil swabnya, mereka sudah ke mana-mana dan menularkan ke orang lain," ujarnya.
Jumadi juga mengakui masyarakat mulai abai menerapkan protokol kesehatan (prokes) sehingga kasus Covid-19 masih terus meningkat. ?Dia mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dan meningkatkan kewaspadaan ketika bertemu orang. "Masyarakat mulai agak kendor. Saat ini yang bisa kami lakukan adalah mengimbau masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan yang ketat dengan cara pakai masker, jaga jarak. Siapapun bisa kena, yang penting sekarang setiap ketemu orang kita harus berpikir orang itu adalah OTG (orang tanpa gejala), jadi kita bisa lebih waspada," tandasnya.