Sukoharjo, Gatra.com- Warga kampung beda desa di Kecamatan Sukoharjo Kota sepakat melakukan ikrar perdamaian mengakhiri bentrok antar suporter saat pertandingan persahabatan olahraga volly antar kampung di Desa Kenep beberapa waktu lalu. Hal ini dilakukan lantaran sudah dua kali mediasi namun berjalan alot. Penandatanganan ikrar perdamaian dilakukan di Balai Desa Kriwen, Sukoharjo Kota, Jawa Tengah, Jum'at (1/1).
Diketahui sempat terjadi bentrok saat pertandingan volly persahabatan di Kelurahan Kenep, Kabupaten Sukoharjo, dua kelompok warga di Kelurahan Kenep dan Kriwen berakhir damai. Permohonan maaf disampaikan dari perwakilan warga Kelurahan Kenep dimana atas kejadian pemukulan hingga berujung bentrok saat pertandingan voli belum lama ini.
Permohonan maaf tersebut kemudian diterima perwakilan warga Kampung Kriwen, Kelurahan Kriwen. Seusai pembacaan ikrar perdamaian, dua kelompok warga menandatangani surat perdamaian.
Plt Camat Sukoharjo Havid Danang mengatakan, bentrokan dua kelompok warga saat pertandingan volly persahabatan pada 28 September 2020 lalu. Ditengah jalannya pertandingan terjadi bentrok antar pendukung karena adanya kesalahpahaman.
Bentrok tersebut bahkan membuat situasi keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjadi tak kondusif. Selain itu sejumlah warga kampung Kernen, Kelurahan Kriwen disebutkan mengalami luka-luka setelah dianiaya oleh sejumlah warga Kelurahan Kenep.
"Kegiatan ini sifatnya hanya pertandingan biasa maka tidak mengajukan izin. Peserta hanya melalui undangan. Pemicu keributan infonya ada yang melempar botol bekas air mineral terus dibalas dengan aksi pemukulan," bebernya.
Sebagai upaya menjaga kondusivitas wilayah, kedua antar kelompok tersebut akhirnya menyatakan ikrar perdamaian. "Kami sangat mengapresiasi kedua kelompok yang akhirnya berdamai dengan saling memaafkan satu sama lain," katanya.
Havid berharap tak ada lagi kasus kesalahpahaman yang akhirnya berujung pada aksi saling membenci satu sama lain. Bahkan berujung aksi saling pukul. Menurutnya sangat penting menjaga kondusivitas wilayah dengan cara saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan. "Kami berharap tidak ada lagi kasus seperti ini di wilayah Sukoharjo," paparnya.
Sementara itu, Danramil Sukoharjo Kota, Kodim 0726/Sukoharjo Kapten CZI Hartono menambahkan, agar kejadian bentrok tidak terulang diharapkan kepada warga yang akan melakukan kegiatan berkoordinasi dengan pihak keamanan.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak warga untuk menjaga persatuan dan kesatuan dengan tidak saling membenci. Selain itu ia juga mengingatkan kepada warga menjaga protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. "Minimal ada pemberitahuan. Setidaknya jika ada hal- hal yang berpotensi tidak baik, bisa kami bantu untuk menjadi baik. Ini demi kenyamanan dan keamanan bersama," tandas Danramil.