Palembang, Gatra.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyebut penggunaan kembali Wisma Atlet yang berada di Kompleks Jakabaring Sport City (JSC), Kota Palembang untuk rumah sehat Covid-19 masih dikaji terlebih dahulu.
“Pemakaian wisma atlet untuk rumah sehat masih kita kaji. Apakah untuk rumah sehat atau rumah sakit darurat,” ujar Kepala Dinkes Provinsi Sumsel, Lesty Nuraini di Palembang, Jumat (1/1).
Rencana dinkes provinsi setempat untuk membuka kembali wisma atlet tersebut pun telah disetujui oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru. Hal tersebut sebagai opsi penanganan wabah asal Wuhan, China di Bumi Sriwijaya.
“Tapi, kalau dijadikan rumah sakit darurat, nantinya akan dipegang oleh rumah sakit yang telah ada. Pada prinsipnya, pak gubernur menyetujui membuka kembali (Wisma Atlet),” kata dia.
Menurut Lesty untuk kapasitas wisma atlet sendiri dapat menampung sekitar 1.000 pasien. Mengingat, tempat tersebut sudah pernah digunakan beberapa bulan usai konfirmasi kasus pertama terjadi di Provinsi Sumsel pada Maret 2020 lalu. “Intinya, sejauh ini (pemakaian Wisma Atlet Jakabaring) sedang dikaji soal pendanaannya,” ucap dia.
Masih kata dia, pemerintah provinsi setempat pun menurup Wisma Atlet Jakabaring beberapa bulan lalu lantaran kondisi rumah sakit di wilayahnya telah memadai. Bukan itu saja, alasan lainnya yakni guna memberikan kesempatan bagi kabupaten dan kota mempersiapkan tempat isolasi mandiri khusus di masing-masing wilayah.
Kendati begitu, lanjut dia, dengan kondisi penularan yang ada saat ini, pemprov khawatir kabupaten dan kota tidak siap dalam menghadapi lonjakan kasus. Beberapa daerah mulai dari Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Ogan Komering Ulu (OKU), dan Muara Enim merupakan kabupaten yang telah menyetor data tempat isolasi khususnya.
“Kami sebelumnya berharap penyebaran harus selesai di kabupaten dan kota dengan deteksi dini PCR dan isolasi. Sebab, tidak semua pasien harus dibawa ke rumah sakit rujukan, kenyataanya setelah berapa bulan ini tidak pula banyak ruang isolasi bertambah,” jelas dia.
Ia mengungkapkan, untuk rumah sakit rujukan penanganan corona di Sumsel sejauh ini kapasitasnya mencapai 1.380 kamar dengan okupansi mencapai 70 sampai 80 persen pasien. Namun, dirinya menilai di tengah kasus positif yang tinggi, juga diiringi dengan tingkat kesembuhan yang tinggi mencapai 80 persen, sedangkan kasus meninggal dunia menurun.
Kini mengantisipasi semakin luasnya orang yang terjangkit, pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) sekaligus menunda liburan. Pasalnya, dari data yang diterima, banyak warga dari Sumsel yang memilih liburan.
“Adanya hari libur bikin semua mau jalan-jalan, mungkin banyak yang sudah bosan karena diam di rumah saja. Lonjakan tinggi kita khawatirkan rumah sakit tak akan cukup. Jadi, masyarakat bisa mempertimbangkan kembali untuk menunda liburan karena penularan makin meningkat,” tutup dia.