Jakarta, Gatra.com – Gerak cepat yang dibikin oleh Presiden Joko Widodo soal peremajaan sawit rakyat, ternyata langsung disambut cepat oleh Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) untuk mendukung program itu.
Buktinya, asosiasi petani kelapa sawit terbesar di dunia ini langsung menggelar Rapat Koordinasi bersama ketua Dewan Pembina DPP Apkasindo, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di Bina Graha Jakarta.
Audiensi juga dilakukan dengan Wakil Presiden KH. Maaruf Amin di Istana Wapres pada 13 Februari 2020 lalu.
“Beliau berdua menekankan kepada kami pentingnya penggunaan bibit unggul dan peningkatan produktivitas kebun sawit rakyat melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) itu,” cerita Ketua umum DPP Apkasindo, DR (c). Gulat Medali Emas Manurung, saat berbincang akhir tahun dengan Gatra.com, Kamis (31/12).
Baca juga: Tahun Ini Rp2,7 Triliun Duit Mengalir ke Petani Sawit
Yang luar biasanya lagi kata lelaki 48 tahun ini, saat petani berjibaku menyukseskan program PSR tadi, terobosan pemerintah soal B30 telah membikin harga Crude Palm Oil (CPO) meroket. Mau tak mau, harga Tandan Buah Segar (TBS) pun ikut tergeret.
“Periode Desember 2019 dan Januari 2020, harga TBS fdi tingkat petani pada penetapan harga di Riau mencapai Rp2000 per kilogram,” kata ayah dua anak ini.
Bulan Maret kata kandidat doktor lingkungan Universitas Riau ini, menjadi awal pandemi corona di Indonesia. Pandemi ini langsung berdampak besar kepada hampir semua lini aktivitas perekonomian Indonesia.
“Kami sangat bersyukur, aktivitas perkebunan sawit rakyat tidak terganggu, kami dapat beraktivitas seperti biasa dengan protokol kesehatan, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) pun tetap buka dan menerima serta membayar hasil kebun kami,” katanya.
Bagi petani sawit, pandemi justru membawa hikmah, “Kami berhasil naik kelas lantaran kami bisa memanfaaatkan teknologi zoom sebagai sarana komunikasi. Sepanjang tahun 2020, urusan percepatan PSR, tata niaga TBS yang berkeadilan, penguatan koperasi dan UKM, konsolidasi nasional, gotong-royong pelaku usaha perkebunan, HUT Apkasindo ke-20, berhasil kami lakukan lewat zoom. Tak hanya petani sawit dari 22 provinsi 134 kabupaten kota yang hadir, sederet pengambil kebijakan dan stakeholder, juga ada,” Gulat mengurai.
Masih di masa pandemi kata Gulat, Apkasindo terus melakukan sederet upaya untuk petani kelapa sawit naik kelas. “Kami MoU dengan Surveyor Indonesia, PPKS, Damimas, Mutu Agung serta pihak pihak terkait lainnya,” ujar Gulat.
Puncaknya pada 2 Desember 2020, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pun secara resmi menerima pengurus DPP Apkasindo di ruang kerjanya. Dalam pembicaraan yang hangat itu, petani sawit Indonesia kembali dapat semangat spesial, maklum, bagi petani sawit, Syahrul umpama bapak mereka dalam mempertahankan kejayaan sawit rakyat itu. "Sederet program strategis bersama Apkasindo untuk tahun depan, sudah dicanangkan beliau," ujar Gulat.
Abdul Aziz