Riyadh, Gatra.com – Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Anwar Gargash mengatakan pada hari Rabu bahwa ledakan yang terjadi di bandara Aden Yaman adalah serangan terhadap Perjanjian Riyadh.
"Serangan bandara Aden menargetkan Perjanjian Riyadh dan prospek stabilitas dan perdamaian untuk Yaman. Penghasutan, sabotase, kekerasan dan terorisme akan gagal dalam menghadapi proyek perdamaian yang dipimpin oleh Arab Saudi, untuk kebaikan Yaman dan wilayah tersebut," kata Gargash di Twitter, dikutip Al-arabiya, Kamis (31/12).
Sedikitnya 26 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan di bandara Aden pada hari Rabu, beberapa saat setelah sebuah pesawat mendarat membawa kabinet yang baru dibentuk yang didukung Saudi untuk pemerintah di Yaman.
Beberapa jam setelah serangan itu, ledakan kedua terdengar di sekitar istana kepresidenan Maasheq Aden, di mana anggota kabinet termasuk Perdana Menteri Maeen Abdulmalik, serta duta besar Saudi untuk Yaman, segera dibawa ke tempat yang aman.
Seorang saksi mata menyebut, dalam serangan bandara, ledakan keras dan tembakan terdengar tak lama setelah pesawat tiba dari Riyadh.
Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan separatis selatan membentuk kabinet pembagian kekuasaan baru pada 18 Desember lan. Tim itu tiba di kota selatan Aden pada Rabu, beberapa hari setelah dilantik di Arab Saudi.
Arab Saudi telah memperkenalkan Perjanjian Riyadh pada November 2019, yang mencoba mengakhiri perselisihan di selatan negara yang muncul pada 2017.