Kuala Lumpur, Gatra.com- Malaysia membentuk pasukan khusus untuk menyelidiki kasus pelecehan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Rabu, 30/12. Hal tersebut disampaikan Ketua Polis Negara (Kapolri) Malaysia, Tan Sri Abdul Hamid Bador. “Parodi ini menimbulkan kemarahan rakyat Indonesia. Saya memberi jaminan bahwa satu tindakan serius telah diambil oleh Jabatan Siasatan Jenayah (Bareskrim) dengan membentuk satu pasukan khusus yang telah diterbangkan ke Sabah pada semalam (Rabu) untuk mengusut pelaku-pelaku ini,” katanya.
Tersangka utama yang menyunting lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya seperti yang viral di media sosial dan bertujuan menghina diduga dilakukan warga Indonesia dan video itu tidak dibuat di Malaysia, kata Abdul Hamid.
Seorang buruh warga Indonesia berusia 40 tahun di Sabah merupakan salah seorang tersangka kasus itu. “Tersangka ditahan di Sabah pada Senin lalu dan PDRM (Polis Diraja Malaysia) menemukan petunjuk baru dalam pengusutan kasus tersebut.
“Ya, PDRM dapat petunjuk baru bahwa pelakunya berasal dari negara seberang (Indonesia) dan kami sedang mengusut untuk dapat pengakuan siapa yang menyunting video itu,” katanya kepada Bernama di Bukit Aman, Malaysia.
Abdul Hamid berkata, pengakuan itu telah disampaikan kepada pihak Polisi Republik Indonesia (POLRI) karena kedua negara serius menangani kasus tersebut dan tersangka utama akan diketahui dalam waktu dekat. “Dalam kasus terbaru ini, ada manusia durjana yang tidak bertanggungjawab dan bermotif jahat telah melecekan lagu kebangsaan Indonesia Raya," katanya.
Abdul Hamid menegaskan perbuatan atau tindakan yang menghina kehormatan sebuah negara itu merupakan kesalahan yang amat berat. "Insya allah, apabila tertangkap tersangka (utama), kita akan adili dan mendakwanya di mahkamah untuk menerima hukuman setimpal," katanya..
“Saya memberi himbauan kepada rakyat Malaysia supaya tidak memviralkan aktivitas terkutuk itu dan (melakukan perbuatan) yang menimbulkan perasaan sakit hati rakyat negara tentangga kita. Hentikan!” katanya.
Video itu diunggah dua minggu lepas oleh individu tidak bertanggungjawab di ruang komentar di laman YouTube My Asean, memaparkan lirik lagu kebangsaan Indonesia. Indonesia Raya diparodikan dengan tujuan menghina Indonesia.
Video di ruang komen di YouTube dimatikan, namun video itu sempat beredar ke pelbagai aplikasi lain dan diviralkan di platform media sosial lain di Indonesia, yang menimbulkan pelbagai komen kebencian dan kemarahan.