Home Kesehatan DPRD DIY Minta Dibangun Shelter Pasien Corona di Balai Kota

DPRD DIY Minta Dibangun Shelter Pasien Corona di Balai Kota

Yogyakarta, Gatra.com -Wakil Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Huda Tri Yudiana meminta dibangun shelter perawatan untuk pasien Covid-19 di halaman Balai Kota Yogyakarta.
 
Ia pesimis Pemerintah Kota Yogyakarta mampu mengendalikan kerumunan di kawasan Malioboro dan Tugu Pal Putih saat malam pergantian tahun sehingga berdampak pada lonjakan penderita Covid-19.
 
"Saat ini kasus harian Covid-19 di DIY sudah sangat tinggi. Kasus meninggal juga sudah sangat tinggi. Rata-rata dua ratus lebih, bahkan kemarin sudah hampir tembus 300," kata Huda melalui pernyataan tertulis, Kamis (31/12).
 
Menurutnya, semua rumah sakit sudah penuh. Kasus Covid-19 kemungkinan juga melonjak karena kerumunan di Malioboro dan Tugu Pal Putih atau Tugu Yogyakarta. "Saya tidak yakin Pemkot Yogyakarta bisa mengendalikan kerumunan saat malam Tahun Baru sebagaimana liburan Natal kemarin yang akibatnya kita rasakan saat ini," ujarnya.
 
Jika usai perayaan malam Tahun Baru terjadi lonjakan kasus Covid-19, menurut Huda, solusi terbaik yang bisa dilakukan adalah membangun shelter perawatan pasien Covid-19 di halaman Balai Kota Yogyakarta yang masih cukup luas.
 
Huda menyesalkan keputusan Pemkot Yogyakarta tetap membuka kawasan Malioboro dan Tugu Pal Putih saat malam Tahun Baru. Menurutnya, keputusan ini menyalahi kesepakatan dalam rapat di Polda DIY, Selasa (29/12) lalu.
 
Dalam rapat itu, empat kabupaten membatasi operasional objek wisata sampai jam 18.00 WIB. Namun hal itu tak berlaku di Kota Yogyakarta, tempat Malioboro dan Tugu Yogyakarta berada.
 
"Saya sangat mengapresiasi rekan-rekan bupati yang menutup tempat wisata di malam Tahun Baru agar mengurangi kerumunan dan resiko tinggi. Semestinya Malioboro dan Tugu juga ditutup," katanya.
 
Dalam rapat koordinasi dengan pimpinan DPRD DIY pada Selasa lalu, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan bahwa lonjakan kasus positif Covid-19 lebih banyak berasal dari daerah pinggiran atau pedesaan.
 
"Sangat tinggi di Sleman, bukan di Kota Yogyakarta. Sebaran di Sleman, pasien yang dirawat sudah 1.340 orang sedangkan di Kota dirawat 707 orang," paparnya. 
 
Di Bantul, tercatat dirawat 885 orang, Kulonprogo 493 orang, dan Gunungkidul 291 orang. Menurut Aji, sebenarnya terdapat kamar perawatan bagi penderita Covid-19 yang kosong, seperti di RSAU Hardjolukito. Namun kendalanya, kata Aji, tenaga kesehatan untuk penderita Covid-19 kurang.
111