Home Info Sawit Punya Pabrik, Tapi Bukan PKS

Punya Pabrik, Tapi Bukan PKS

Dharmasraya, Gatra.com - Jhon Nasri tak pernah membayangkan kalau KUD Lubuk Karya yang dia pimpin bakal punya pabrik pupuk.

Bisa menghasilkan 300 ton per bulan pula. Pupuk NPK Organik itu malah sudah sampai ke kawasan Jambi hingga Sumatera Utara (Sumut).

Soalnya, sedari awal yang dia mimpikan bersama sekitar 500 kepala keluarga anggota KUD itu justru Pabrik Kelapa Sawit (PKS).

"Sekitar 17 tahun lalu kami mengusulkan pembangunan PKS mini ke Kementerian Koperasi. Alhamdulillah 8 tahun setelah pengajuan itu, baru ada kabar, pembangunan pabrik itu masuk dalam program bangunan sipil," cerita lelaki 52 tahun ini kepada Gatra.com, Rabu (30/12).

Hanya saja dalam perjalanannya kata ayah 3 anak ini, pembangunan pabrik itu mangkrak setelah bank yang menjadi penyalur bantuan itu menyebut kalau PKS berkapasitas 5 ton per jam itu, tidak layak dilanjutkan.

"Bangunan sudah berdiri, mesin pabrik enggak ada. Alhasil kami jadikanlah bangunan itu jadi lokasi pabrik pupuk. Kami kerjasama dengan orang Surabaya," katanya.

Tak disangka kata Jhon, pabrik pupuk itu berkembang. "Alhamdulillah kami tidak kesulitan pupuk," ujar Ketua KUD Lubuk Karya Nagari Koto Tinggi Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat (Sumbar) ini.

Meski gagal dengan pabrik mini tadi kata Jhon, mereka tak patah arang. "Kami sudah bentuk Koperasi Jasa Usaha Bersama Sawit Sitiung 4.

"Anggotanya ada 4 koperasi; Remaja Makmur, Sinar Makmur, Bina Usaha dan Lubuk Karya. Belakangan masuk KUD Koto Salak. Kami terus berupaya supaya kami punya pabrik sendiri," katanya.


Abdul Aziz

5806