Pekalongan, Gatra.com - Kesadaran masyarakat di Kota Pekalongan, Jawa Tengah untuk menerapkan protokol kesehatan masih rendah. Selama tiga bulan operasi yustisi, 7.634 pelanggar protokol kesehatan ditindak.
Kepala Satpol PP Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso mengungkapkan, sejak tiga bulan terakhir, operasi yustisi penegakkan disiplin protokol kesehatan terus digencarkan. Meski demikian, pelanggaran protokol kesehatan masih ditemui.
"Selama tiga bulan operasi yustisi, kami menindak 7.634 warga yang melanggar protokol kesehatan," kata Sri Budi, Rabu (30/12).
Menurutnya, mayoritas dari pelanggar protokol kesehatan tersebut terjaring karena tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Mereka pun langsung diberi sanksi beragam mulai dari sanksi sosial seperti membersihkan fasilitas-fasilitas umum, baris berbaris, menyanyikan lagu kebangsaan, hingga sanksi fisik seperti push up.
“Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini membuat masyarakat merasa jenuh dan lama kelamaan abai terhadap protokol kesehatan. Banyak masyarakat yang beraktivitas di luar rumah seperti tempat-tempat umum, kafe untuk kongkow, tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak," ujar Sri Budi.
Dia menegaskan, operasi yustisi tersebut akan terus dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan dan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa Covid-19 masih ada, bahkan kasusnya cenderung meningkat. Perlu partisipasi semua pihak untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, rutin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan agar kasus tak terus meningkat.
"Jangan sampai peta risiko penularan Kota Pekalongan yang sudah zona oranye (risiko sedang) tidak lagi kembali menjadi zona merah (risiko tinggi)," ujarnya.
Terkait sanksi yang diberikan, Sri Budi mengatakan sanksi yang diberikan bukan semata-mata untuk menakut-nakuti, namun juga sebagai edukasi dan pengingat bagi masyarakat akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
"Kami berharap kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan semakin meningkat. Tanpa dukungan masyarakat, upaya penanganan Covid-19 tidak dapat berjalan maksimal,” tandasnya.