Palembang, Gatra.com- Kolam-kolam retensi di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memang sangat diperlukan untuk mengatasi persoalan banjir yang kerap terjadi, khususnya saat musim hujan mengguyur kota pempek tersebut. Konsep dasar dari kolam retensi adalah menampung volume air ketika debit maksimum di sungai, kemudian secara perlahan-lahan mengalirkannya ketika debit di sungai sudah kembali normal.
Karena itu, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumsel mendorong Pemkot Palembang dapat mengebut perencanaan pembangunan kolam retensi di wilayahnya. Salah satunya yang ada di simpang Bandara SMB II Palembang.
“Kolam retensi simpang bandara memang sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah banjir di Palembang,” ujar Kepala Dinas PSDA Provinsi Sumsel, Herwan di Palembang, Selasa (29/12).
Dibeberkan dia, kolam retensi simpang bandara yang memiliki luas sekitar enam hektare tersebut akan direalisasikan pada 2021 mendatang. Pasalnya, perencanaan telah dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palembang. “PU kota tengah melakukan perencanaan titik kolam retensi tersebut. Lokasinya itu di simpang lampu merah Jalan Noerdin Pandji arah ke Kenten,” kata Herwan.
Pemerintah provinsi setempat pun terus berkoordinasi terkait pembangunan kolam retensi tersebut. Bahkan, pihaknya siap membantu Pemkot Palembang dalam pembebasan lahannya. “Kita (PSDA) akan melihatnya kalau titik tempatnya sudah ada. Nah, baru nanti akan dilakukan pembebasan lahan. Artinya, kita (Pemprov Sumsel) akan bantu dalam hal pembebasan lahannya,” jelas dia.
Dirinya membeberkan pembangunan kolam retensi simpang bandara itu memang sangat penting. Sebab, di kawasan sana kerap langganan banjir. “Bukan itu saja, kalau itu dibangun jadi solusi juga untuk titik-titik banjir lainnya di Palembang. Misa seperti di depan Damri. Apalagi lokasi itu cocok untuk kolam retensi karena area rawa dan rendah,” ungkap dia.
Dia juga menambahkan, proyek pembangunan kokam retensi tersebut tentunya masuk jangka panjang. Karena itu, PSDA provinsi setempat akan terus berkoordinasi. “Kita akan koordinasikan kembali dengan Pemkot Palembang,” tutup dia.