Palembang, Gatra.com - FIFA memutuskan menunda Piala Dunia U-20 di Indonesia hingga tahun 2023. Penundaan tersebut dikarenakan pandemi virus corona atau Covid-19 yang belum juga berakhir.
Gubernur Sumsel, Herman Deru angkat bicara terkait ditundanya Piala Dunia U-20 tersebut. Ia menilai dari sisi infrastruktur, Pemprov setempat telah menggelontorkan dana puluhan miliar untuk memperbaiki sejumlah venue yang nantinya akan menjadi tempat penyelenggaraan.
“Kan kalau untuk even berskala internasional, bukan hanya segi infrastruktur saja yang harus diperhatikan. Ya, tapi juga hospitality, transportasi, dan faktor pendukung lainnya pun harus dipersiapkan,” ujar dia di Palembang, Selasa (29/12).
Deru menyebutkan meski adanya penundaan Piala Dunia U-20, justru menjadi peluang untuk mematangkan persiapan lainnya. Pasalnya dengan melibatkan seluruh pihak, event ini juga dapat memacu perekonomian Bumi Sriwijaya.
“Mulai dari usaha skala kecil, menengah hingga yang besar. Semuanya harus terlibat menyukseskan dan menggaungkan kemegahan serta kesiapan even itu. Tentunya, perayaannya harus semasif mungkin,” kata dia.
Lanjut Deru, menjadi tuan rumah event berskala besar ini merupakan sebuah berkah yang diterima bukan hanya untuk insan sepak bola saja. Namun juga dirasakan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
“Jadi, seluruhnya harus berperan. Bukan hanya infrastruktur yang dijaga, tapi euforia dan keamanan kota harus dijaga. Saya harap kita semua bisa mengambil hikmah dari penundaan ini,” ungkap dia.
Ia menambahkan, seluruh venue di Kota Palembang sudah dipersiapkan dengan baik. Mulai dari Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) di Kompleks Jakabaring Sport City (JSC) yang progresnya mencapai 100 persen. Stadion Madya Bumi Sriwijaya serta empat lapangan latihan juga saat ini sudah on progress.
“Semuanya ditargetkan selesai sebelum Mei 2021 nanti. Pengerjaannya tidak ada yang ditunda dan tinggal kita mempersiapkan segala macam perawatannya,” tutup dia.