Washington, D.C, Gatra.com – Badan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya akan mereformasi cara pemberian sertifikasi pesawat baru, sejalan dengan undang-undang yang disahkan oleh Kongres pasca dua kecelakaan fatal Boeing 737 MAX yang menewaskan 346 orang.
Anggota parlemen menyetujui reformasi besar-besaran dalam undang-undang yang ditandatangani menjadi undang-undang hari Minggu oleh Presiden AS Donald Trump, guna meningkatkan pengawasan FAA terhadap produsen pesawat, pengungkapan informasi keselamatan kritis dan memberikan perlindungan pelaporan baru.
Dikutip Reuters, Selasa (29/12), FAA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa akan bekerja untuk menerapkan perubahan seperti yang diarahkan oleh Kongres. FAA berkomitmen untuk terus memajukan keselamatan penerbangan dan meningkatkan organisasi, proses, dan itu merupakan budaya.
Senator Roger Wicker, dari partai Republik yang mengetuai Komite Perdagangan, mengatakan dalam sebuah opini Senin bahwa undang-undang tersebut akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi dari produsen yang memberikan tekanan yang tidak semestinya pada karyawan selama proses sertifikasi.
“Hukum harus membantu memulihkan budaya keselamatan di FAA,” katanya.
Sebuah survei FAA yang dirilis pada bulan Agustus menemukan beberapa karyawan keselamatan dilaporkan menghadapi tekanan eksternal yang "kuat" dari industri dan meningkatkan kekhawatiran bahwa badan tersebut tidak selalu memprioritaskan keselamatan udara.
FAA mencabut penangguhan 20 bulan 737 MAX bulan lalu. MAX dinilai dapat melanjutkan penerbangan penumpang komersial AS ketika pada Selasa, American Airlines mulai menerbangkan MAX dengan penerbangan Miami ke New York.
Undang-undang tersebut membutuhkan tinjauan secara independen terhadap budaya keselamatan Boeing.
Boeing, yang sedang menghadapi penyelidikan kriminal terhadap MAX, belum mengomentari undang-undang baru tersebut.
FAA harus melaporkan kepada Kongres mengenai implementasi rekomendasi yang dikeluarkan setelah 737 MAX jatuh.
"Anda tidak dapat mengatur perubahan, tetapi kami yakin akan mencoba meningkatkan tujuan keselamatan," kata Senator Maria Cantwell, pejabat tinggi Demokrat di Komite Perdagangan Senat, dalam sebuah wawancara.
Undang-undang tersebut mencabut aturan yang mengizinkan karyawan FAA menerima bonus atau insentif keuangan lainnya berdasarkan pertemuan jadwal sertifikasi atau kuota yang digerakkan oleh produsen.
"Kami tidak akan membayar orang di FAA untuk memindahkan pesawat lebih cepat," kata Cantwell. "Ini tentang mendapatkan keselamatan dengan benar," tambahnya.