Home Ekonomi Pedagang Mulai Boyongan ke Pasar Pagi Kaliwungu

Pedagang Mulai Boyongan ke Pasar Pagi Kaliwungu

Kendal, Gatra.com - Pedagang pasar tradisional Pasar Pagi Kaliwungu kini bisa bernapas lega, karena setelah kontrak relokasi habis pada bulan November, mulai Senin, (28/12) mereka sudah bisa boyongan menempati di bangunan baru Pasar Pagi Kaliwungu untuk berjualan kembali. Terlihat para pedagang ada datang ke Pasar Pagi Kaliwungu hanya untuk mengecek lapak dan los mereka, meski belum menggelar dagangannya.

Ada juga yang sibuk membuat meja untuk barang dagangan dan membuat kios secara mandiri dengan bahan baja ringan. Namun, ada sebagian pedagang yang sudah melayani pembeli terutama di los daging dan ikan. Dan sebagian di lapak sayuran dan bumbu dapur.

Salah satu pedagang, Nari (43) mengaku belum berjualan di hari pertama pindahan ke bangunan Pasar Pagi Kaliwungu baru, karena masih melakukan persiapan di lapaknya. Seperti meja dan kursi serta peralatan dagangnya.

"Untuk pembagian lapak pedagang sudah dilakukan, yakni dengan pengundian nomor. Waktu pengundian sejak seminggu lalu,"ujarnya.

Dia menambahkan, tempat lapaknya saat ini kalau dibandingkan dengan ditempat berjualannya yang lama di relokasi lebih sempit. "Kalau di relokasi luasan lapak saya lebih luas, dengan lebar dan panjang 2 meter x 1,5 meter. Kalau disini hanya memiliki luas, dengan lebar dan panjang 1 meter x 2 meter, "terangnya.

Untuk bisa memakai lapaknya agar representatif, dirinya mengaku harus mengeluarkan biaya tambahan. Yakni untuk membuat meja dan kursi yang baru, saat ini masih memakai papan untuk sementara. "Biaya tambahan sekitar Rp 1 juta,"katanya.

Namun, dia senang sudah bisa menempati bangunan pasar baru, karena tidak khawatir kebanjiran. Dan atapnya bocor kalau hujan turun, "katanya.

Senada dengan pedagang lainnya, Abdus Somad yang mengaku ukuran lapak di bangunan baru hanya memiliki lebar 1 meter dan panjang dua meter.

"Dulu kami dapat los lesehan ukuran 2 x 2 meter. Sekarang satu los hanya ukuran 1 x 2 meter, akhirnya saya harus ambil dua los agar ukurannya bisa representatif. Meski harus dengan biaya membayar Rp 3,4 juta," ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Pengelolaan Pasar pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kendal, Vivin Irawati menjelaskan, sebenarnya mekanisme pengaturan penempatan para pedagang dimulai Selasa (29/12/2020). Meski sudah ada pedagang yang sudah mulai terlihat menggelar dagangannya.

"Pedagang akan kami data sekaligus penempatan kios untuk pedagang lama. Kemudian selanjutnya pengaturan untuk pedagang baru," jelas Vivin, Senin (28/12).

Dikatakan, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan 700 los untuk pedagang dengan ukuran panjang dan lebar yakni 2 x 2 meter. Namun dalam pendataan, ternyata jumlah pedagang sebanyak 1.038. Akhirnya Pemkab Kendal memfasilitasi dengan penambahan bangunan los pasar, dengan konsekuensi ukuran dikurangi menjadi lebar dan panjang 1,6 meter x 2 meter.

"Untuk menciptakan pasar hijau dan hiegienis, serta pasar yang sehat maka kami mengambil kebijakan, untuk mengurangi ukuran luas los agar semua pedagang bisa tertampung dan tidak berjualan di jalan. Sehingga nanti pasar bisa lebih bersih dan rapi," terangnya.

Vivin menambahkan, di pasar pagi Kaliwungu, jumlah kios ada 146. Dan disisakan 38 untuk fasilitas umum seperti pos keamanan, pos kesehatan, ruang laktasi, musala, kamar mandi dan lain-lainnya.

"Untuk harga per los Rp 1,7 juta, sedangkan untuk kios harga Rp 45 juta sampai Rp 90 juta, tergantung ukuran dan lokasi. Harga tersebut bukan sewa, dan sistem pembayarannya pun melalui bank," pungkasnya.

948

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR