Semarang, Gatra.com - Mencegah penyebaran Covid-19, sebanyak enam pemerintah daerah di Jawa Tengah (Jateng) menutup semua objek wisata pada libur Tahun Baru 2021. Enam pemerintah daerah itu yakni kabupaten Rembang, Purworejo, Wonogiri, Kudus, Jepara dan Demak
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Sinoeng N. Rachmadi mengatakan, objek wisata yang ditutup adalah yang dikelola pemerintah daerah setempat.
“Kami mengapresiasi langkah penutupan objek wisata di enam daerah untuk menjaga timbulnya klaster baru penularan Covid-19 di tempat-tempat wisata," katanya, Senin (28/12).
Menurut Sinoeng jumlah objek wisata yang ditutup sebanyak 82 lokasi dengan perincian di Kabupaten Demak dua lokasi, Kabupaten Jepara sembilan lokasi, Kabupaten Kudus 17 lokasi, Kabupaten Purworejo 27 lokasi, Kabupaten Rembang 10 lokasi, dan Kabupaten Wonogiri 17 lokasi.
“Ada beberapa kabupaten seperti Pemalang dan Klaten menutup sebagian objek wisata pada libur Tahun Baru 2021. Jadi dari 690 objek wisata yang ditutup sebanyak 86 objek wisata,” ujar Sinoeng.
Semua objek wisata, baik dikelola pemerintah dan swasta yang buka pada libur Tahun Baru 2021, lanjut Sinoeng, agar disiplin menerapkan protokol kesehatan, dengan mewajibkan pengunjung memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan, dan pembatasan jumlah pengunjung.
“Bila masyarakat menemukan ada destinasi wisata yang melanggar protokol kesehatan, silakhkan laporkan kepada kami. Pasti akan kami tindaklanjuti dan dilakukan tindakan tegas berupa penutupan,” tandasnya.
Sementara, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak membuat acara keramaian menyambut Tahun Baru 2021. Masyarakat diminta tetap di rumah saat perayaan pergantian tahun untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, karena kasusnya tinggi.
"Tahun baru tidak boleh ada perayaan. Semuanya saya minta di rumah, dan kepolisian sudah sepakat akan melakukan tindakan tegas jika masyarakat masih melakukan aktivitas yang menimbulkan keramaian,” ujar Ganjar.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng ini, juga meminta tokoh agama, tokoh masyarakat untuk terus sosialisasi agar tidak ada acara ramai-ramai di akhir tahun ini.