Semarang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah bakal membeli GeNose C19, alat pendeteksi virus Covid-19 buatan Universitas Gajah Mada (UGM) Jogja.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menyatakan, telah memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng untuk memesan pembelian GeNose C19.
“Sudah ada komunikasi antara Dinas Kesehatan Jateng dengan UGM, bahkan sudah ada price list harga,” katanya, Senin (28/12), tanpa menyebutkan jumlah GeNose yang akan dibeli.
Alasan membeli GeNose C19 yang telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 24 Desember 2020, menurut Ganjar, karena dapat membantu surveilans untuk meningkatkan tracing dengan cara mudah, cepat, dan harga terjangkau.
Untuk mengetahui hasil test Covid-19 tidak terlalu lama, butuh waktu sekitar tiga menit sehingga mempercepat penanganan.
“Jateng akan memulai membeli alat buatan anak bangsa ini. Mustinya negara membantu untuk menyebarkan ini karena ini kemudahannya cukup bagus,” ujar Ganjar.
Alat tersebut, lanjutnya, akan ditempatkan di beberapa lokasi seperti rumah sakit dan tempat keramaian. Bisa pula ditempatkan di Puskesmas.
Dengan harga yang murah, pemerintah kabupaten/kota bahkan masyarakat, secara mandiri bisa membeli sendiri GeNose C19 “Kalau di setiap puskemas memiliki minimal satu GeNose C19, maka bisa menjadi alat yang cukup bagus untuk melakukan tracing atau surveilans masyarakat,” kata Ganjar.
Seperti diketahui, GeNose C19 telah menjalani pengujian di beberapa rumah sakit di Indonesia. Pada 24 Desember 2020 alat tersebut telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan.
GeNose C19 diklaim mampu melakukan pemeriksaan sekitar 120 kali perhari dengan estimasi tiap pemeriksaan sekitar tiga menit dan efektivitas kerja alat selama 6 jam. Direncanakan alat GeNose C19 akan diproduksi secara massal pada Januari 2021.