Kabul, Gatra.com - Setidaknya dua perwira militer Afghanistan termasuk seorang komandan batalion tewas pada hari Jumat, ketika kendaraan mereka terkena bom pinggir jalan di provinsi Balkh utara.
Dikutip The Associated Press, Jumat, Hanif Rezaie, juru bicara militer di utara negara itu, mengatakan Kapten Mohammad Qasim Paikar dan seorang perwira lainnya tewas dan dua tentara lainnya cedera dalam ledakan itu. Lokasinya terjadi antara distrik Balkh dan Char Bolak.
Serangan itu merupakan kejadian terbaru di tengah kekerasan tanpa henti di Afghanistan, bahkan ketika Taliban dan negosiator pemerintah Afghanistan mengadakan pembicaraan di Qatar, dan mencoba untuk menuntaskan kesepakatan damai yang dapat mengakhiri perang selama beberapa dekade.
Tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas pemboman hari Jumat.
Rezaie menyalahkan Taliban, yang aktif di kedua distrik dan secara teratur melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan Afghanistan.
Di tempat lain, Taliban mengumumkan pembebasan 30 personel keamanan Afghanistan yang dipenjara pada Kamis di distrik Panjwai di provinsi Kandahar selatan.
Ini adalah gelombang pertama tahanan yang dibebaskan oleh Taliban sejak dimulainya pembicaraan damai langsung dengan pemerintah Afghanistan pada bulan September.
Juru bicara kelompok itu, Zabihullah Mujahid, juga tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang para tahanan yang dibebaskan itu, namun tampaknya keputusan itu berdasarkan perintah dari pimpinan Taliban.
Awal tahun ini, pemerintah membebaskan lebih dari 5.000 tahanan Taliban sebagai imbalan atas pembebasan sekitar 1.000 pasukan keamanan Afghanistan.
Pertukaran tahanan adalah bagian dari ketentuan kesepakatan AS-Taliban yang ditandatangani pada Februari.
Kekerasan di Afghanistan telah meningkat bahkan di tengah-tengah perundingan perdamaian pemerintah Taliban dan Afghanistan di Qatar, yang setelah beberapa kemajuan prosedural baru-baru ini ditangguhkan hingga awal Januari. Ada spekulasi bisa ditunda lebih lanjut.
Di saat yang sama, Taliban terus memberontak melawan pasukan pemerintah sambil menepati janji mereka untuk tidak menyerang pasukan AS dan NATO. Taliban juga melakukan pertempuran sengit melawan kelompok ISIS, khususnya di Afghanistan timur.
Afiliasi ISIS di Afghanistan telah mengklaim bertanggung jawab atas berbagai serangan di ibu kota Kabul dalam beberapa bulan terakhir, termasuk terhadap lembaga pendidikan yang menewaskan 50 orang, yang kebanyakan dari mereka adalah pelajar.