Manokwari, Gatra.com - Sesungguhnya, geliat perkebunan kelapa sawit di Papua Barat tidak hanya ada di Manokwari dan Teluk Bintuni, tapi sudah merembet ke Sorong, Sorong Selatan hingga Kabupaten Fakfak.
Hanya saja, geliat itu mayoritas baru pada hubungan antara inti dan plasma. "Kalau di Sorong, Sorong Selatan dan Fakfak, kelapa sawitnya masih lama untuk diremajakan. Tapi Manokwari dan Teluk Bintuni, sudah," cerita Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Dorteus Paiki, kepada Gatra.com, Kamis (24/12).
Khusus di Manokwari kata Ketua Koperasi Produsen Sawit Arfak Sejahtera, plasmanya sudah menjadi swadaya setelah tidak lagi diurusi oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II.
"dari tahun 2007 kami sudah swadaya. Kami sempat terombang-ambing sampai kemudian selamat oleh dana hibah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)," cerita ayah 4 anak ini.
Baca juga: Babak Baru Manokwari di Januari
Oleh dana hibah BPDPKS tadi kata lelaki 58 tahun ini, peremajaan pohon kelapa sawit mereka pun di mulai. "Total kebun kelapa sawit eks plasma sebenarnya 7.400 hektar. Tapi bertahap menjalani program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR)," terangnya.
Meski bulan depan baru akan dilakukan penanaman perdana, Paiki menyebut kalau pihaknya tak mau lagi kecolongan seperti dulu.
"Saat ini saja pabrik yang ada tak mau membeli Tandan Buah Segar (TBS) kami seharga hasil penetapan harga dari Dinas Perkebunan. Yang bisa kami terima hanya harga yang ditetapkan pabrik," ujarnya.
Lantaran tak mau kelak ditekan-tekan oleh pabrik itulah kemudian, dua pekan lalu Paiki ditemani dinas pertanian setempat terbang ke Jakarta untuk bertemu petinggi BPDPKS dan petinggi di Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.
Tujuannya untuk minta tolong supaya mereka kelak bisa punya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sendiri, yang berkapasitas 30 ton perjam pun jadilah. Dan nampaknya lampu hijau untuk itu ada.
"Kami sudah ketemu dengan perwakilan BPDPKS. BPDPKS mau membantu pembangunan PKS jika ada rekomendasi dari Dirjen Bun," cerita Paiki.
Besoknya, Paiki cs datang pula ke Dirjen Bun di lantai IV Kementerian Pertanian. "kami Disuruh bikin pengajuan, seperti pengajuan PSR. Saat ini, semua persyaratan yang dibutuhkan sudah lengkap. Tinggal lagi studi kelayakan dan amdal," katanya.
Jika mimpi Paiki dan kawan-kawan kelak terwujud, maka inilah kali pertama petani swadaya punya PKS sendiri yang dibantu oleh BPDPKS.
Abdul Aziz