Kupang, Gatra.com- Kapolda NTT, Irjen Lotharia Latif, Kamis 24 Desember 2020 meninjau dan mengecek langsung pelaksanaan Protokol Kesehatan (Prokes) di Bandara El Tari Kupang. Dalam peninjauan ini, Kapolda didampingi Kadiv Hubinter Polri, Irjen Johni Asadoma dan Kombes Pol Rifai Sinambela dari tim supervisi Mabes Polri. Ikut mendampingi Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Jo Bangun.
Di bandara rombongan Kapolda diterima Kepala Balai kesehatan Karantina Bandara, Putu Sudarma dan General Manager PT Angkasa Pura Bandara El Tari, Iwan Novi Hantoro. Kapolda dan rombongan kemudian memantau langsung lokasi pemeriksaan Rapid Test di halaman depan bandara. "Selain itu memantau proses pemeriksaan dan sterilisasi calon penumpang yang hendak bepergian,” kata Putu Sudarma.
Kepada Kapolda dan rombongan, Putu Sudarma menjelaskan mengenai pelaksanaan Rappid Test dan Swab bagi penumpang. "Calon penumpang yang akan berangkat maupun warga yang masuk dari luar di Bandara El Tari Penfui Kupang kami periksa secara ketat melalui rapid test," jelasnya.
Sementara GM PT Angkasa Pura Bandara El Tari, Iwan Novi Hartono memberi gambaran soal aktivitas penumpang di Bandara bahwa sejak H-7 hingga H-1 terjadi lonjakan penumpang yang sangat drastis. "Di H-1 saja hari ini 24 Desember 2020 tercatat ada 4.653 orang penumpang yang berangkat dari bandara El Tari Kupang," kata Iwan Novi Hartono.
Jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang lalu jelas Iwan Novi Hartono terjadi penurunan jumlah penumpang sebanyak 41 persen. “Jika dibandingkan tahun 2019 lalu yakni sepekan sebelum natal terjadi penurunan 41 persen jumlah penumpang. Penurunan pada tahun 2020 ini disebabkan karena Covid -19,” jelas Iwan.
Usai peninjauan, Kapolda mengakui kalau aktivitas penumpang sangat tinggi dalam sepekan ini. “Aktivitas penumpang di Bandara El Tari Kupang sepekan terakhir hingga H -1 Natal 25 Desember 2020 sangat tinggi. Mereka, pengelola bandara sudah mengatur arus dan proses dengan baik,” kata Kapolda.
Orang nomor satu di Polda NTT ini juga mengapresiasi pengelola Bandara dan tim kesehatan yang memberikan kemudahan kepada penumpang. Termasuk saat pemeriksaan kesehatan yang hanya membutuhkan waktu 30 menit. “Setelah meninjau, melihat dari dekat, kami mengapresiasi pengelolah Bandara El Tari Kupang. Mereka telah memberikan kemudahan pelayanan kepada para penumpang. Terutama penerapan protokol kesehatan Covid-19,” jelasnya.
Penerapan protokol secara ketat ini kata Irjen Lotharia Latif adalah untuk mencegah klaster-klaster baru baik bagi masyarakat yang masuk dan yang keluar Bandara. “Memang penerapan protokol kesehatan Covid -19 di Bandara ini dilaksanakan cukup ketat. Ini semata –mata untuk mencegah penyebaran Covid-19, mencegah klaster –klaster baru bandara. Apalagi jumlah kasus Covid -19 di Kota Kupang saat ini tertinggi di Provinsi NTT,” katanya.
Kapolda sempat berdialog dengan calon penumpang yang hendak ke luar NTT. Misalnya dengan Wiwin Darmo (50 tahun), penumpang tujuan Semarang ini mengakui kalau bersama penumpang lainnya diwajibkan mengikuti rapid test dengan biaya Rp250.000.
“Tidak masalah soal bayar rapid test. Ini untuk kepentingan kami sendiri terutama soal mencegah penyebaran Covid-19. Kami bayar asal aman dan sehat ," kata Wiwin Darmo, penumpang asal Solo, Jawa Tengah ini.