Singapura, Gatra.com – Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura telah mengonfirmasi varian baru kasus COVID-19 pertamanya, yang berpotensi lebih menular beredar di Inggris.
Dikutip Channel News Asia, Kamis (24/12), kasus tersebut dipastikan membawa jenis B117 yang dikenal sebagai Kasus 58504. Dia merupakan seorang perempuan berusia 17 tahun yang telah belajar di Inggris sejak Agustus.
Dia kembali ke Singapura pada 6 Desember dan menyampaikan pemberitahuan tinggal di rumah di fasilitas khusus pada saat kedatangan.
“Siswa itu mengalami demam pada 7 Desember, dan dipastikan terinfeksi COVID-19 pada 8 Desember,” kata Depkes.
Dia termasuk di antara kasus impor yang dilaporkan pada hari itu.
"Semua kontak dekatnya telah ditempatkan di karantina, dan dinyatakan negatif untuk infeksi COVID-19 pada akhir masa karantina mereka," kata Depkes.
"Karena dia telah diisolasi setibanya di Singapura, kami dapat memagari kasus ini sehingga tidak ada penularan lebih lanjut yang timbul darinya," ujarnya.
Kementerian menambahkan bahwa saat ini tidak ada bukti bahwa jenis B117 beredar di masyarakat.
"Semua kasus telah diisolasi selama 14 hari (pemberitahuan tinggal di rumah) di fasilitas khusus atau diisolasi setibanya di Singapura, dan kontak dekat mereka telah dikarantina sebelumnya," kata Depkes.
“Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional Singapura sedang melakukan pengurutan genom virus untuk kasus COVID-19 yang dikonfirmasi yang baru saja tiba dari Eropa,” kata kementerian setempat.
Ini mengingat laporan baru-baru ini bahwa jenis B117, merupakan jenis virus COVID-19 yang berpotensi lebih menular, selama ini beredar di Inggris.
Sebanyak 31 kasus impor dari Eropa, yang tiba di Singapura antara 17 November dan 17 Desember, dan dipastikan terinfeksi COVID-19 pada Desember.
Kasus 58504 termasuk di antara kasus-kasus ini.
Di antara 30 kasus yang tersisa, 12 tidak terinfeksi jenis B117.
“Lima sampel tidak dapat diurutkan karena viral load yang rendah, dan kami menunggu hasil konfirmasi untuk 11 kasus lain, yang pada awalnya positif untuk jenis B117,” kata Depkes.
Dua kasus belum diuji sejauh ini.
Pemegang izin jangka panjang dan pengunjung jangka pendek yang telah berkunjung ke Inggris dalam 14 hari terakhir tidak diizinkan masuk atau transit melalui Singapura mulai pukul 23.59 pada hari Rabu.
Aturan ini mengikuti laporan baru-baru ini tentang jenis virus COVID-19 yang berpotensi lebih menular yang beredar di Inggris.
"Untuk mengurangi risiko penyebaran ke Singapura, kami memberlakukan pembatasan baru bagi para pelancong dari Inggris untuk tindakan pencegahan lebih lanjut," kata kementerian tersebut.
Di bawah langkah-langkah baru, warga negara Singapura yang kembali dan penduduk tetap akan diminta untuk menjalani tes reaksi rantai polimerase (PCR) COVID-19 setibanya di Singapura, pada awal pemberitahuan tinggal di rumah selama 14 hari.
Singapura melaporkan 21 kasus COVID-19 baru pada hari Rabu , sehingga total kasus menjadi 58.482.