Kupang, Gatra.com- Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Rabu 23 Desember 2020 melakukan tanam jagung secara simbolis pada lokasi Gerakan Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dan Tanam Padi di Desa Bena Kecamatan Amanuban Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS ).
Gubernur Viktor yang didamping Bupati TTS, Epy Tahun itu menanam jagung secara simbolis untuk program tanam jagung panen sapi ( TJPS ) diareal seluas 50 hektar dari 890 Ha, luas areal yang ada.
Dalam arahannya, Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak masyarakat untuk tetap optimis ditengah pandemi Covid 19 yang melanda bangsa dan dunia. Virus ini telah ada Vaksinya sehingga tahun depan, Covid-19 tidak lagi menjadi hambatan dalam melakukan aktivitas pembangunan di NTT.
"Kita mesti bersyukur. Meskipun kondisi bangsa dan dunia sementara berperang dengan Covid-19, akan tetapi di tahun depan telah ada Vaksinya dan virus ini dapat teratasi. Sehingga ditahun depan kita dapat membangun NTT lebih maju lagi dengan cara-cara kerja yang luar biasa. Harus gelorakan semangat membangun meski dalam situasi yang sulit," kata Viktor Bungtilu Laiskodat.
Selanjutnya Gubernur Viktor mengharapkan adanya sinergi antar pelaku pembangunan secara nyata untuk membawa masyarakat NTT keluar dari stigma miskin. "Miskin itu hasil penjumlahan dari orang- orang malas. Untuk keluar dari masalah kemiskinan ini bukan saja tanggungjawab Pemerintah, akan tetapi perlu adanya keterlibatan, Tokoh Agama, Tokoh adat, Camat, Kepala Desa, masyarakat dan lainya dalam membawa masyarakat di NTT sejahtera," jelasnya.
Gubernur Laiskodat Juga menyampaikan apresiasi terhadap Tokoh adat di Desa Bena yang terlibat dalam aktivitas pembangunan bersama Pemerintah. Dimana Usif ( Raja ) Paulus Nabuasa menyerahkan lahan seluas 157 Ha untuk ditanami padi
"Penyerahan tanah ini ini menunjukan keikutsertaan lembaga adat dalam menyelesaikan masalah-masalah kemiskinan. Penting sekali menggerakkan masyarakat. Karena itu para Bupati, Camat dan Kepala Desa, harus bersama masyarakat dalam mewujudkan kerja nyata. Kerja harus berdasarkan data riil bukan persentase maupun progres. Identifikasi masalah dan hambatan dalam implementasi pembangunan yang dilaksanakan di wilayah masing-masing," jelasnya.