Kupang, Gatra.com- Pemerintah Kabupaten Kupang berencana mulai tahun 2021 mendatang semua pegawai honorer yang selama ini bertugas pada sejumlah instansi akan akan ditempatkan ke desa. Ini untuk memperkuat manajemen desa
“Kami akan tempatkan para tenaga honor ke desa tahun 2021 mendatang, untuk memperkuat manajemen desa. Ini karena para honorer ini semuanya sarjana sehingga akan sangat membantu Kepala Desa dan perangkatnya,” kata Bupati Kupang, Korinus Masneno, didampingi Kabag Humas, Martha Para Ede ( 23/12).
Keberadaan tenaga honorer di sejumlah instansi yang berada di Kantor Bupati Kupang sebut Korinus Masneno, terlalu banyak. Sementara jumlah pegawai di desa sangat sedikit. Sebagai contoh, di Rumah Sakit Umum Daerah, tenaga honorer jumlahnya mencapai 400 orang.
“Bayangkan rumah sakit sekecil itu tenaga honornya saja 400. Saya pernah menyamar kesana dan bincang-bincang dengan relawan disana. Saat itu saya pakai topi yang ada tutup mukanya. Rupanya kalau malam itu yang jaga di rumah sakit cuma relawan bukan PNS. Ini salah ,” jelas Korinus Masneno.
Contoh lainnya ungkap Korinus Masneno seperti di kantor DPRD, anggota dewannya cuma 40 orang. Tetapi tenaga honornya 100 lebih sehingga sebagian besar dari mereka tidak kebagian tempat duduk.
“Kondisi ini yang membuat kami mengambil kebijakan, tahun 2021 mendatang, semua tenaga honorer ditempatkan di Desa. Biarlah mereka membantu Kepala Desa dan perangkatnya dalam memanejemen administrasi di desa,” katanya.
Untuk penempatan para tenaga honorer ke Desa lanjut Korinus Masneno, Pemerintah akan bersikap tegas. Jika ada yang merasa keberatan dan tidak ingin mengabdi di Desa yang ditunjuk maka yang bersangkutan dipersilahkan menanggalkan status sebagai honorer Pemkab Kupang.
“Kami ingin mengoptimalkan semua sumber daya yang dimiliki demi memajukan daerah. Kalau ada yang tidak mau maka kami berhentikan. Masih banyak yang mau kerja. Saat ini ada banyak berkas lamaran yang menumpuk di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kupang,” tegasnya.
Labih lucu lagi ungkap Korinus Masneno, bawa ada pegawai honorer yang menipu Kepala Dinas, mengaku sebagai keponakan Bupati. Honorer tersebut kemudian meminta Kepala Dinas untuk memasang Air Conditioner (AC) pada ruangan yang ditempatinya.
“Ada honorer yang mengaku–ngaku keponakan saya dan minta Kepala Dinas pasang AC di ruang kerjanya. Karena Kepala Dinas takut lalu mencopot AC diruang kerjanya dan dipasang diruang tenaga honor tersebut. Setelah terungkap yang bersangkutan dipanggil dan diperiksa. Dia menangis karena sudah mengaku-ngaku sebagai kepaonakannya bupati,” ungkapnya.