Solo, Gatra.com – Kota Solo kembali naik status menjadi zona merah dalam website pemprov Jawa Tengah (Jateng) corona.jatengprov.go.id. Untuk itu Pemkot Solo berencana mengaktifkan kembali rumah karantina untuk isolasi. Selain menggunakan Dalem Joyokusuman, Pemkot Solo akan menggunakan dua rumah dinas, yakni Rumah Dinas Wakil Wali Kota dan Rumah Dinas Sekretaris Daerah (Sekda).
Hal ini dikatakan oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (22/12). Dirinya tak mempersoalkan naiknya status kota Solo menjadi zona merah.
”Biarkan saja merah banget. Sebab kita semakin kencang dalam tracing. Kalau ada yang positif 120, maka kita juga tracing ke 120 orang ini, bukannya swab acak,” ucap pria yang akrab disapa Rudy ini.
Pemkot Solo hingga saat ini terus melakukan tracing secara massif pada warga yang dinyatakan positif covid-19. ”Kita tidak pernah tracing acak,” ucapnya.
Untuk itu Pemkot Solo akan mengoptimalkan fungsi rumah sakit darurat yang ada di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Selain itu Pemkot Solo akan kembali mengaktifkan rumah karantina. ”Nanti kita aktifkan kembali rumah karantina di Dalem Joyokusuman,” ucap Rudy.
Selain Joyokusuman, Pemkot Solo akan menyulap dua rumah dinas menjadi rumah karantina. Keduanya yakni Rumah Dinas Wakil Wali Kota Solo dan Rumah Dinas Sekda. ”Dua rumah dinas itu nanti dipakai,” ucap Rudy.
Jika dirasa masih kurang, Solo akan menggunakan area sisi utara di Solo Techno Park (STP). Diperkirakan di lokasi tersebut bisa menampung hingga 200 orang. ”Saat ini semua rumah sakit penuh, sudah tidak ada ruang untuk isolasi. Bangsal dan ICU penuh, kalau bed memang ada, tapi kan butuh ruang untuk isolasi. Isolasi itu kan harus satu-satu,” ucap Rudy.
Rudy menyadari jika saat ini kebutuhan akan rumah sakit darurat dan lokasi untuk karantina mandiri tinggi. Diakuinya di rumah sakit darurat yang ada di Asrama Haji Donohudan, kebanyakan dihuni oleh warga Solo.
”Memang Solo yang paling banyak, kemarin saya lihat sudah ada 77 warga Solo. Mendominasi nggak apa-apa, yang penting warganya selamat dan nggak meninggal,” ucap Rudy.
Alternatif lain yang akan ditempuh Pemkot Solo jika angka kasus covid-19 meningkat yakni mengalih fungsikan area Solo Techno Park (STP) yang digunakan untuk karantina pemudik. Pasalnya hingga saat ini tidak ada pemudik yang datang ke Solo dan terjaring karantina mandiri di STP.
”Kalau nggak ada yang terjaring ya mending dipakai untuk isolasi mandiri,” ucap Rudy.