Blora, Gatra.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menyebut tidak mampu menggelar rapid antigen bagi warga pendatang dari Jawa Timur. Hal ini karena stok sarana rapid antigen yang dimiliki hanya seuprit (minim).
Plt Kadinkes Blora, Henny Indriyanti mengatakan, saat ini stok alat rapid antigen yang dimiliki tinggal seratusan unit. Itupun merupakan sisa.
"Kami susah, karena memang stok kita tidak ada. Mau pengadaan juga tidak mungkin ini sudah akhir tahun. Barangnya juga susah," kata Henny, Selasa (22/12).
Henny mengaku dengan minimnya stok yang ada, tidak memungkinkan pihaknya menggelar Rapid Antigen secara massal di pintu masuk perbatasan Jawa timur. Pihaknya akan memilih selektif untuk melakukan test tersebut.
"Ya kita selektif ya. Tidak menggelar di pintu masuk. Selektif itu kita akan test bagi warga pendatang yang memang mencurigakan. Itu nanti juga atas laporan dari kepolsiian yang jaga di perbatasan," ucapnya.
Terkait adanya kekhawatiran akan semakin tingginya jumlah penularan Covid -19 saat Nataru mendatang, Pihaknya akan lebih mengintensifkan program jogo tonggo yang sudah ada.
"Kita kan melakukan tracing-tracing. Ada juga jogo tonggo di masing-masing Desa. Nanti kalau ada yang dicurigai kan dilaporkan ke Puskesmas dan Puskesmas nanti yang melakukan," pungkasnya.